Search

Legenda Monyet Keramat Penunggu Masjid Saka Tunggal Banyumas

Alkisah, pada masa penyebaran agama Islam, Kyai Mustholih mendirikan masjid dan mendirikan padepokan mengaji. Puluhan santri pun berdatangan dari berbagai daerah. Belakangan, beberapa santri itu ada yang dikutuk menjadi monyet yang lantas menjadi penunggu masjid Saka Tunggal, Banyumas.

Suatu hari, tiba hari Jumat. Santri lelaki pun berkewajiban menunaikan salat Jumat. Namun, ada beberapa santri yang melanggar. Mereka justru asyik mencari ikan di sekitar masjid.

Ikan membutakan mata dan bikin tuli para santri sehingga mereka melupakan kewajibannya. Celakanya, mereka pun ribut sehingga mengganggu orang-orang yang tengah menjalankan salat Jumat.

Kiai Mustholih pun marah. Seusai salat Jumat, ia menghardik para santri yang telah kelewat batas. Saat itu, ia sempat mengatakan kelakuan santrinya tak beda dengan monyet yang nakal dan susah diatur.

Sebagaimana legenda kiai zaman kuno yang memiliki daya linuwih, ujaran itu menjadi kenyataan. Santri-santri nakal itu berubah menjadi monyet.

Soal benar tidaknya legenda ini, ada pesan mulia di balik legenda santri yang dikutuk menjadi monyet. Bahwa, yang membedakan manusia dengan hewan adalah perilakunya. Jika manusia tak memiliki kemanusiaan, akal dan hati, maka ia tak beda dengan monyet.

Perilaku ratusan monyet yang nakal, iseng, dan susah diatur pun kerap dirasakan peziarah atau wisatawan yang berkunjung ke kompleks Masjid Saka Tunggal. Seringkali, barang-barang mereka dijambret.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2W7zlq2

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Legenda Monyet Keramat Penunggu Masjid Saka Tunggal Banyumas"

Post a Comment

Powered by Blogger.