Search

Marak Alih Fungsi Hutan, Banyak Orangutan Tersesat di Kebun Warga

Saat ini bayi orang utan ini berada di Pusat Penyelamatan dan Konservasi Orang utan IAR Indonesia di Sungai Awan, Ketapang untuk menjalani observasi dan pemeriksaan lebih lanjut.

Permasalahan terkait hutan dan lahan menjadi penyebab utama masuknya orangutan ke dalam kebun milik warga. Kebakaran pada 2015 menghanguskan sebagian besar hutan di wilayah ini membuat orangutan keluar dari habitat aslinya untuk mencari makan. Alih fungsi hutan menjadi ladang dan kebun turut menyumbang meningkatnya jumlah orangutan yang mencari makan dan penghidupan di kebun-kebun milik warga.

Direktur IAR Indonesia, Karmele L Sanchez, menjelaskan, ratusan individu orang utan telah diselamatkan oleh BKSDA Kalbar Tanagupa dan IAR Indonesia selama 10 tahun terakhir ini.

"Kami sangat mengapresiasi laporan masyarakat setempat yang mengalami konflik dengan orangutan karena dengan melapor kepada kami, orangutan bisa diselamatkan dan tidak ‘mengganggu’ lagi," kata Karmele L Sanchez.

Meskipun demikian, kata dia, ke depannya bersama para pemangku kepentingan, warga masyarakat serta pemerintah dan swasta perlu membuat strategi berkelanjutan supaya masyarakat dan orangutan bisa hidup damai di habitat yang sama.

Kepala Balai KSDA Kalbar Sadtata Noor Adirahmanta, menyebut untuk kesekian kalinya BKSDA Kalbar, BTNGP dan IAR Indonesia berhasil melakukan penyelamatan orangutan.

Namun keberhasilan tersebut, kata Sadtata, belum menggambarkan penyelesaian masalah yang tuntas. Masih ada pekerjaan rumah besar yang harus dituntaskan bersama. Penyelesaian yang menyeluruh dan berkelanjutan. Konflik satwa liar dan manusia meningkat dari waktu ke waktu. Kita pelu terus diskusi, dialog, serta membuka pikiran serta hati bersama seluruh stakeholder. 

Kepala Balai TNGP, Ari M Wibawanto, menyebut konflik orang utan yang terjadi di sekitar kawasan TANAGUPA sebagian besar disebabkan oleh fragmentasi habitat akibat kebakaran hutan.

"Sejak tahun 2018 hingga sekarang, kami sudah menerima 3 individu orang utan liar yang ditranslokasikan di kawasan kami," kata Ari M Wibawanto.

Dia berujar, tentu saja dalam proses yang sudah dan sedang berjalan ini pihaknya menyesuaikan dengan SOP yang sudah disusun.

Tantangan ke depan, kata Ari, adalah bagaimana kita bisa menyediakan kantong-kantong habitat baru bagi orangutan. Diharapkan para pihak baik Pemerintah, NGO, dan juga pihak perusahaan dapat mengupayakan kantong habitat yang saling terkoneksi satu sama lain agar kelangsungan hidup orangutan dapat terjaga.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Rinaldy Yunardi, desiner kostum orangutan untuk Miss Universe Indonesia Bunga Jelitha menjelaskan, bahwa wajah orangutan menggambarkan mereka membutuhkan pertolongan dan perlindungan dari manusia. Tema dayak diambil karena maraknya perilaku tak berta...

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2E1V5ta

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Marak Alih Fungsi Hutan, Banyak Orangutan Tersesat di Kebun Warga"

Post a Comment

Powered by Blogger.