Pada kesempatan tersebut, Shinta mengajak masyarakat menjalani puasa dengan baik. Sebab, dalam berpuasa terdapat ajaran berupa bingkisan moral dan budi pekerti luhur.
Menurut dia, virus kebencian dan hoaks yang masih merajalela di masyarakat harus dilawan. Hadirnya kesenian dan budaya dari berbagai suku dan agama di Cirebon menjadi salah satu senjata ampuh melawan kebencian dan hoax.
"Dengan seni dan budaya akan menciptakan kedamaian di hati setiap orang akan mengasah jiwa, hati yang sedang bergelora. Seni dan budaya hendaknya bukan tontonan tapi jadi tuntunan juga dalam menerapkan kehidupan sehari-hari masyarakat," ujar dia.
Menurut dia, beragam pertunjukan seni dan budaya akan mengasah hati manusia yang tengah bergolak karena terbawa suasana politik praktis. Shinta belum memastikan apa yang akan terjadi ketika pemilu dinyatakan selesai.
Terutama saat KPU mengumumkan siapa pemenang pada Pilpres tahun 2019 ini. Oleh karena itu, dia mengimbau untuk masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan cara melestarikan seni budaya dan tradisi.
"Bahkan setelah pemilu itupun belum tentu Bangsa Indonesia terbebas dari virus benci dan hoax yang merajalela dan itu masih tetap ada," ujar dia.
Shinta menuturkan, pada momen pemilu masyarakat akan menjadi korban dan alat janji politikus. Oleh karena itu, jika yang diterima janji maka hati masyarakat akan bergolak untuk tetap menagih janji.
"Puasa mengajarkan kita untuk menjadi manusia jujur bermoral dan berbudi pekerti luhur. Saya berharap anda semua bisa meredam melawan mengobati virus kebencian dan hoax dengan selalu membaca Istighfar," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Momen Haru Buka Puasa Bersama Shinta Wahid di Vihara Welas Asih Cirebon"
Post a Comment