:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape.png,553,20,0)/kly-media-production/medias/2796535/original/035704900_1557038544-WhatsApp_Image_2019-05-01_at_12.04.45.jpeg)
Setiap momen padusan atau sehari sebelum bulan ramadan, seluruh kolam renang mulai dari yang paling sederhana dan berada di dusun, hingga yang mewah di perkotaan, akan selalu dipenuhi pengunjung.
"Tadi saya ke Karet, sudah beli tiket tapi penuh. Ya udah akhirnya kesini," kata Suparni, ibu dua anak saat ditemui di kolam renang Semilir Ngawen.
Banyaknya pengunjung tak mengurangi kenyamanan. Mereka beranggapan momentum ini sebagai media bertemu dan bersilaturahmi dengan saudara atau kawan-kawan masa kecil yang sangat jarang bertemu, didera kesibukan.
Momen padusan ini pula yang akhirnya menjadi penegas bahwa modal akan selalu berkelindan dengan berbagai cara. Tempat-tempat rekreasi yang menyediakan kolam renang, biasanya menampilkan hiburan sebagai penarik minat pengunjung.
"Biasa mas, kalau padusan seperti ini. Pasti ada dangdut," kata salah satu pengelola kolam renang.
Adakah kekhawatiran mengurangi kekhidmatan berpuasa?
"Nggaklah. Biar saja, mereka kan juga cari duit. Pengelola untuk memberi THR karyawannya, penyanyi dan grup juga butuh duit untuk keseharian dan lebaran. Biasa saja, saling memahami," kata Juwanto, warga lain.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2YchlZdBagikan Berita Ini
0 Response to "Padusan, Upaya Kapitalisasi Tradisi Menyambut Ramadan"
Post a Comment