:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2781149/original/020291300_1555480238-20190417-Pemilu-2019-1.jpg)
Liputan6.com, Kupang - Isu soal kecurangan pelaksanaan Pemilu 2019 berembus kencang akhir-akhir ini. Isu itu pun bisa menimbulkan konflik bahkan hilangnya kepercayaan publik kepada penyelenggara Pemilu jika tidak segera ditangkal.
Isu soal kecurangan itu juga ditanggapi rohaniwan katolik hingga mahasiswa di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Di NTT dari tingkat desa hingga kota umumnya aman-aman saja. Tidak ada kericuhan. Memang dari hasil pemilihan tidak ada kecurangan. Dari pengamatan saya, Pemilu kali ini sudah berjalan adil, jujur, dan demokratis," ujar Pastor Paroki Katedral Kupang, Romo Ambros Ladjar, Pr. kepada Liputan6.com, Selasa (7/5/2019).
Ia mengatakan, dari segi kesulitan dalam tahapan Pemilu memang ada. Hal itu dikarenakan banyaknya Partai Politik yang ikut serta dalam Pemilu 2019.
"Masyarakat desa memang merasa sulit, tetapi tahapannya sudah sesuai UU Pemilu," katanya.
Ia menghimbau umat beragama agar melihat politik sebagai satu kesempatan memilih pemimpin yang baik, karena itu hal kebaikan harus terus dijaga.
"Jangan sampai saling memusuhi hanya karena beda polihan politik. Ingat, politik hanya lima tahub, tetapi hubungab persaudaraan dan kekeluargaan sampai selamanya," harapnya.
Sementara itu, Ketua Orang Muda Katolik (OMK) Katedral Kupang, Stefanus Oskar Avena Manehat mengaku Pemilu kali ini memang agak sedikit sulit karena banyak menyita waktu penyelenggara Pemilu. Namun semuanya berjalan dengan transparan dari tahapan pemungutan suara hingga tahapan pleno tingkat kecamatan.
"Tahapan Pemilu 2019 di Kota Kupang berjalan aman, jujur dan adil. Ini karena peran penyelenggara pemilu juga TNI Polri," katanya.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2vIi7AOBagikan Berita Ini
0 Response to "Pesan Damai Rohaniwan Hingga Mahasiswa Usai Pemilu 2019"
Post a Comment