:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1835050/original/060867800_1516177247-IMG_20180117_134347.jpg)
Mohammad Roni Koordinator Tur Jihad Jakarta membantah kalau kegiatannya itu upaya pergerakan massa. Dia menyebutkan, Tur Jihad Jakarta adalah kegiatan tamasya dengan menggandeng kaum emak-emak. Adapun rincian kegiatannya, dengan mengunjungi tempat ibadah dan belanja ke Tanah Abang.
"Sebenarnya konotasinya bukan sekejam kata-kata itu. Kita dengan emak-emak ingin jalan-jalan atau refreshing ke Jakarta. Sambil kulakan dan ibadah ke Masjid Istiqlal. Tidak ada kaitannya dengan 22 Mei," kata dia.
Adapun pemilihan kata jihad yang banyak dipertanyakan, Roni menganggap itu bukan semata-mata diartikan sebagai perang. Dalam kegiatannya, masyarakat yang ikut juga mencari nafkah untuk keluarganya yang menurutnya sudah bagian dari jihad.
Kendati demikian, dirinya meminta maaf atas keresahan yang terjadi di masyarakat. Dia menyebutkan, bahwa Tour Jihad Jakarta sudah dibatalkan atau dibubarkan. Karena jumlah peserta yang mendaftar terlalu sedikit.
"Kalau kata-kata jihad di dalam Islam bukan diartikan perang. Kita mencari nafkah saja jihad. Jadi kata jihad itu bukan berarti kita udah berani mati. Melihat kondisi yang begitu memanas Tur Jihad ini sudah dibubarkan dan tidak ada dari kita yang berangkat ke Jakarta. Maaf atas keresahan ini," jelasnya.
Usai melakukan permintaan maaf dan klarifikasi ke media, Roni bersama rekannya Feni Lestari diarahkan penyidik ke Gedung Ditreskrimsus Polda Jatim. Mereka berdua tetap akan menjalani pemeriksaan terkait hal ini.
Simak video pilihan berikut ini:
Puluhan personel gabungan menggelar sweeping di Terminal Purabaya. Mereka memburu penumpang bus yang akan berangkat ke Jakarta untuk menggelar aksi menolak hasil pemilu 22 Mei 2019.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sepi Peminat, Tur Jihad ke Jakarta Dibatalkan"
Post a Comment