:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2808291/original/023453200_1558074899-Wakil_Walikota_Cirebon_Eti_Herawati_meminta_seluruh_elemen_masyarakat_kota_cirebon_menjaga_kondusifitas_dan_keamanan_pada_22_Mei_2019.jpg)
Penolakan terkait ajakan People Power pada 22 Mei 2019 juga datang dari tokoh agama di Kabupaten Majalengka. Ketua MUI Kabupaten Majalengka Anwar Sulaeman mengatakan tak ingin bangsa terpecah belah hanya karena kepentingan politik.
"Kita masyarakat disini sungguh sangat menolak bermacam politik untuk menggulingkan pemerintah," kata dia.
Masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh kepentingan politik belaka. Ajakan people power dianggap sangat bertentangan dengan demokrasi di Indonesia.
Dia juga berharap penolakan serupa dilakukan masyarakat daerah di Indonesia. Sehingga seluruh elemen masyarakat dapat meneruma hasil keputusan KPU pada 22 Mei 2019 mendatang dengan tertib dan fair.
Anwar juga mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Majalengka tidak terpengaruh oleh ajakan yang bertentangan dengan hukum. Jika tidak puas dengan hasil keputusan KPU pada Pilpres 2019, maka ada mekanisme hukumnya sesuai undang-undang.
"Marilah kita sabar dulu menunggu karena kita yakin KPU dan Bawaslu sudah bekerja dengan profesional dan menjalankan tupoksinya dengan jujur, adil, transparan dan demokratis," ujar Anwar.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Momen haru Shinta Wahid saat ikut buka puasa bersama di Vihara Welas Asih Cirebon
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Seruan Menolak People Power dari Cirebon dan Majalengka"
Post a Comment