:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2823383/original/007791300_1559803511-everest.jpg)
Belum lama ini, tepatnya pada bulan Mei, sebanyak sembilan pendaki tewas di lereng Everest yang berada di wilayah Nepal. Sementara dua lainnya, sama-sama ditemukan tidak bernyawa di lereng sisi Tibet.
Kedua insiden tersebut menjadikan pertengahan tahun ini sebagai musim pendakian Gunung Everest yang mematikan sejak 2015.
Lebih dari 300 orang pendaki telah tewas di Everest sejak pertama kali ditaklukkan pada 1953 silam. Tidak jelas berapa banyak jenazah yang masih raib di jalur pendakian, dan para pejabat lokal mengatakan mereka tidak memiliki catatan.
Ratusan pendaki, bersama pemandu serta kuli panggul mereka, menghabiskan berminggu-minggu di Everest setiap musim semi, yang menjadi waktu pendakian terbaik.
Di waktu-waktu tersebut, sebuah area berkemah rutin dibuka pada ketinggian 5.300 meter di atas permukaan laut, yang biasanya bertahan selama-lamanya hingga tiga bulan, antara maret hingga Mei.
Tahun ini, Nepal mengeluarkan 381 izin mendaki Gunung Everest, yang masing-masing berbiaya US$ 11.000 (sekitar Rp 156 juta), di mana hal itu menjadi sumber pendapatan penting bagi negara yang tengah kekurangan uang tersebut.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2HXI8TCBagikan Berita Ini
0 Response to "4 Jasad Pendaki dan 11 Ton Sampah, Hasil Bersih-Bersih Gunung Everest"
Post a Comment