:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2355078/original/078613700_1560048334-wanted.jpg)
Liputan6.com, Valetta - Baru-baru ini, salah satu buronan paling dicari oleh penegak hukum Inggris berhasil ditangkap di Malta, sebuah kota di Eropa.
Buronan tersebut disebut bertanggung jawab atas pembunuhan brutal terhadap seorang pria di rumah pertanian Cheshire, Inggris. Pelariannya berakhir setelah 16 tahun.
Dikutip dari The Guardian pada Minggu (9/6/2019), para detektif Inggris memburu Christopher Guest More Jr (41) sejak dia meninggalkan negara itu, tak lama setelah pembunuhan Brian Waters pada 19 Juni 2003.
Korban berusia 44 tahun itu disiksa dan dipukuli hingga tewas di depan dua anaknya yang sudah dewasa di Burnt House Farm di Tabley, dekat Kota Knutsford.
Tidak hanya diburu untuk diinterogasi sehubungan dengan kematian Waters, otoritas hukum Inggris juga menuduh More terlibat percobaan pembunuhan terhadap orang kedua, serta penyerangan terhadap korban lainnya di tempat kejadian.
Inggris memasukkan More ke dalam daftar buronan paling dicari di Eropa pada bulan April lalu.
Badan Kriminalitas Nasional (NCA) mengatakan More ditangkap di daerah Swieqi, di utara pulau Malta, dengan surat perintah penangkapan Eropa pada Kamis malam. Ia berhasil dibekuk dalam operasi bersama dengan pihak berwenang setempat.
Manajer Regional NCA Graham Roberts mengatakan: "Kami sangat senang bahwa setelah hampir 16 tahun melarikan diri dari penegakan hukum, Christopher Guest More Jr telah ditangkap dan sekarang harus kembali ke Inggris."
"Sudah banyak buronan yang berhasil kami tangkap, dari total 96 daftar paling dicari, kini tersisa 12 lagi yang masih berusaha menghindari hukum," lanjut Roberts menjelaskan.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2F2FU3EBagikan Berita Ini
0 Response to "Setelah 16 Tahun Menghilang, Buronan Paling Dicari di Inggris Berhasil Ditangkap"
Post a Comment