:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2339390/original/022015300_1535085147-olah_tkp_kasus_serudukan_maut.jpg)
Sementara itu, Kapolresta Surakarta Kombes Ribut Hari Wibowo, Kamis kemarin, mengunjungi rumah duka di Jl Mliwis RT 02 RW 07, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari. Kapolresta berjanji akan mengusut kasus tersebut hingga tuntas meski melibatkan bos perusahaan besar di Karanganyar.
"Saya secara pribadi dan institusi Polresta Surakarta mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Tentu kasus ini akan terus kami usut secara profesioal dan transparan," ucap Kapolresta.
Kapolresta juga meminta tidak ada pihak-pihak yang menebar isu hoaks, memelintir informasi, hingga menunggangi demi kepentingan pribadi hingga kelompok. Pasca-kejadian itu, banyak informasi bertebaran di media sosial yang mengundang provokasi, bahkan menjerumus pada usur SARA.
"Saya tegaskan, bagi mereka yang menebar isu hoaks dan informasi yang dipelintir akan kami pidanakan. Masyarakat jangan mudah terpengaruh dengan informasi yang tidak benar yang bisa mengganggu stabilitas kota Solo," kata Kapolresta.
Harapan serupa diutarakan ayah kandung Eko Prasetio, Suharto yang kemarin malam turut hadir dalam rilis. Ia meminta agar kejadian yang menimpa putra sulungnya tidak ditunggangi kepentingan-kepentingan pribadi maupun kelompok. Pihaknya menyerahkan seluruhnya pada pihak yang berwajib guna menuntaskan kasus tersebut.
"Saya secara pribadi dan mewakili keluarga besar sudah ikhlas dengan kejadian ini. Janganlah kejadian ini dipolitisasi. Saya yakin polisi mampu menuntaskan kasus ini secara profesional dan transparan," ujarnya.
Dalam penanganan kasus serudukan maut itu, Polresta Surakarta dibantu oleh Ditreskrimum, Ditlantas, Tim Inafis, dan Labfor Polda Jateng. Hari ini, olah tempat kejadian perkara (TKP) digelar sejak pukul 07.47 WIB.
Olah TKP itu dihadiri oleh ayah korban, Suharto, istri korban, Dahlia Antari Wulaningrum, serta warga sekitar yang ingin menyaksikan secara langsung. Petugas memulainya dengan mengukur jarak terakhir terjadi cekcok antara korban dan tersangka, Iwan Adranacus (40), di perempatan Jalan Adi Sucipto. Pengukuran dilakukan dengan memberikan tanda hingga lokasi korban tergeletak dan tewas.
Tim dari Traffic Accident Analysis (TAA) juga memotret dan merekam video menggunakan drone. Untuk memperlancar jalannya olah TKP, petugas menutup sementara Jalan KS Tubun. Penutupan berlangsung hingga proses olah TKP rampung dilakukan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Berawal saling adu mulut dan pertengakaran di jalan, seorang pria pengemudi Mercedez Benz mengejar dan menabrak seorang pengendara motor.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jangan Tunggangi Kasus Serudukan Maut Sopir Mobil Mewah di Solo dengan Isu SARA"
Post a Comment