:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape.png,-0,0,0)/kly-media-production/medias/2336269/original/045730500_1534810206-WhatsApp_Image_2018-08-20_at_20.05.56.jpeg)
Wa Ode bercerita bahwa jika ada pedagang yang minta tolong dibelikan makanan, Aco juga dibelikan. Otomatis penghasilannya dalam sehari jarang dikeluarkan pria asal Kota Makassar itu.
"Kami kaget, tidak sangka dia bisa berkurban sapi. Awalnya banyak yang tertawa, tapi memang kenyataannya begitu," kata Wa Ode.
Aco, memang dikenal rajin menabung sejak masih menjadi karyawan, sekitar 2013. Kebiasaan itu berlanjut saat alih profesi menjadi kuli pikul. Uang tabungannya kadang dibantu disimpankan pedagang pasar dan disimpan sendiri. Dasarnya adalah saling percaya dan ikhlas.
Tabungannya itu juga disisihkan untuk arisan dengan sesama pekerja kasar di pasar sentral. Arisan itu dikumpulkan per hari kepada salah satu bendahara kepercayaan dan diundi setiap bulan.
Wa Ode bercerita bahwa Aco pernah dicurangi. Mungkin karena dianggap kurang waras, sejumlah rekannya berbuat curang. Saat tiba giliran Aco mendapatkan uang arisan, rekan-rekannya banyak yang tak menyetor. Aco harusnya menerima arisan sebesar Rp 6,5 juta. Namun, uang yang diterimanya baru Rp 2 juta lebih.
"Tidak hanya itu, utang orang sama dia itu sebenarnya banyak. Hanya, dia tidak pernah ngotot nagih," kata Wa Ode.
Cerita ini diamini Hj Gusti, seorang pedagang sembako. Menurutnya Aco memang telaten dan pintar menyimpan uang. Uang yang didapat sejak bertahun-tahun lalu, kata Gusti disimpan di dalam tas kecil yang selalu dibawa bersama ikat pinggang.
"Kecil-kecil begitu tasnya tapi masih ada uang sekitar 6 jutaan itu," kata Gusti.
Niat Aco berkurban disampaikan sekitar delapan bulan lalu, pada awal 2018. Saat itu, sejumlah pedagang tak percaya. Namun, pria yang tiga saudara kandung itu membuktikan punya cukup uang untuk membeli seekor sapi yang banyak dijual murah di wilayah Kabupaten Konawe Selatan.
Salma, salah satu pedagang pasar mengatakan saat Aco mengatakan hendak berkurban, mereka mulai menghitung uangnya. Ternyata, Aco sudah menyimpan uang hingga Rp 13 juta.
"Harga sapi Rp 8,3 juta. Tapi, Aco ikhlas membayar hingga Rp 9 juta dan masih bersisa Rp 700 ribu," kata Salma.
Salma bercerita bahwa Aco berpesan bahwa sisa uang Rp 700 ribu diberikan saja untuk panitia kurban. Katanya, uang itu bisa dipakai untuk pembeli rokok, kue, dan air minum untuk panitia yang membagikan kurban kepada warga tak mampu.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Bt5ijvBagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Aco yang Dianggap Tak Waras tapi Berkurban Seekor Sapi"
Post a Comment