:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape.png,-0,0,0)/kly-media-production/medias/2360478/original/024658300_1537157857-WhatsApp_Image_2018-09-14_at_22.50.01.jpeg)
Liputan6.com, Kendari - Nama Fungka Permata memiliki sejarah buruk saat memasuki Bulan September. Pada Jumat, 14 September 2018, kapal Fungka Permata V itu terbakar terbakar dan tenggelam ketika melintasi wilayah perairan Tagong Sagu, Kecamatan Bangkurung, Kabupaten Banggai. Sebelumnya, kapal berbeda dengan nama Fungka Permata III tenggelam setelah dinyatakan hilang pada September 2017.
Bukan hanya bulan, tanggal kecelakaan juga sangat berdekatan. KM Fungka Permata V pada 14 September, dan KM Fungka Permata III pada 16 September. Lokasi kecelakaan ini sebenarnya jalur pelayaran rakyat yang normal tiap harinya.
Menurut Lubis, salah satu warga, kondisi gelombang pada saat kejadian mencapai ketinggian 2 meter. Wilayah Tagong Sagu, Kecamatan Bangkurung, terkenal dan disegani pelaut karena ombaknya susah ditebak.
"Saat tertentu, air laut di antara pulau-pulau di wilayah Kecamatan Bangkurung itu bisa berputar, karena pertemuan air di antara pulau-pulau," kata Lubis, Senin (17/9/2018).
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Palu, Basrano membenarkan gelombang laut di wilayah itu cukup besar. Hal itu dipengaruhi oleh gelombang laut Banda.
"Saya pernah mengalami sendiri waktu pencarian. Di sana berbahaya bagi kapal-kapal rakyat dan nelayan yang kurang siap," kata Basrano.
Kedua kapal Fungka Permata itu hanya berjarak dua hari saja saat mengalami kecelakaan pada tahun yang berbeda. Berdasarkan data, jumlah manifes penumpang ternyata ada persamaan antara kedua kapal.
Simak video pilihan berikut ini:
Simak video menarik di bawah:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "2 Kapal Fungka Permata Alami Kecelakaan Laut Fatal Setiap September, Ada Apa?"
Post a Comment