:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2366512/original/045468000_1537802674-PEDAGANG_PASAR-Muhamad_Ridlo.jpg)
Fathurahman memperkirakan, harga gabah dan beras akan naik di bulan Desember-Januari. Sebab, petani berada di tengah masa tanam.
Meski begitu, di berbagai daerah tetap ada petani di spot tertentu yang panen padi. Namun, jumlahnya tak terlampau signifikan.
Antara bulan Desember-Januari itulah petani akan menjual gabahnya. Harapan tentu bisa memperoleh harga tertinggi. Pengalaman tahun lalu, harga gabah antara Desember-Januari berada di kisaran Rp 6.000 per kilogram.
Adapun beras medium sampai ke konsumen kisaran harga Rp 11 ribu - Rp 12.500 per kilogram. Stok gabah yan menipis di tingkat petani dan pedagang serta merta menyebabkan harga melambung.
"Kalau mau mendistribusikan ya akhir tahun atau awal tahun 2019. Saat itu persediaan gabah memang sudah menipis karena permintaan tinggi," dia menerangkan.
Dia pun yakin persediaan gabah, khususnya di Banyumas masih cukup hingga panen raya masa tanam pertama 2019. Ia pun meminta agar distribusi beras impor benar-benar diawasi.
Sebab, tak jarang ditemui beras impor merembes ke pasaran. Akibatnya pun fatal, harga beras lokal langsung menurun.
"Rasa beras impornya sih nggak enak, hambar. Tapi merusak harga," katanya.
Dia menambahkan, pada Oktober-November 2018, petani di karesidenan Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Cilacap dan Purbalingga sudah memulai musim tanam.
Wilayah Pemalang dan sejumlah wilayah Pantura justru sebulan lebih cepat. Pada September ini sebagian petani sudah mulai mengolah lahan dan mempersiapkan benih.
Diperkirakan, panen raya akan tiba pada Maret hingga April 2019. Saat itu, harga beras akan kembali turun usai sempat naik di Desember, Januari dan Februari.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Presiden Jokowi minta Kemenko Perekonomian tengahi kisruh beras impor antara Mendag Enggartiasto Lukita dan Dirut Perum Bulog Budi Waseso.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ketar-ketir Pedagang Beras Banyumas di Tengah Kabar Impor"
Post a Comment