Search

4 Warisan Mengerikan dari Bencana Nuklir Fukushima

Pejabat Pemerintah Jepang belum mengetahui apa yang harus dilakukan dengan lebih dari 1 juta ton air radioaktif yang berada di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang kini lumpuh.

Beberapa hari setelah peringatan tujuh tahun bencana nuklir Fukushima, perusahaan listrik Tokyo Electric Power Company (TEPCO) mengungkap bahwa pihaknya berhasil memperlambat laju air yang terkontaminasi yang mencapai fasilitas reaktor.

Namun, jumlahnya terus meningkat.

"Beberapa tahun lalu, air radioaktif meningkat 400 ton per hari, namun kenaikan per hari kini telah turun menjadi sekitar 100 ton per hari," kata Naohiro Masuda dari TEPCO seperti dikutip dari Australiaplus 3 Maret 2018.

"Beberapa tahun lalu kami harus membuat satu tangki baru setiap dua atau tiga hari tapi sekarang kami perlu menambah satu tangki baru setiap tujuh sampai 10 hari, jadi dalam artian itu, kami pikir ini adalah kemajuan, sampai tingkat tertentu, dalam arti ini adalah situasi yang lebih stabil," sebutnya.

Ada lebih dari 1.000 tangki air yang terkontaminasi sekarang di lokasi Fukushima dan pihak pemerintah masih belum memutuskan apa yang harus dilakukan dengan air itu.

TEPCO juga mengungkap bahwa dinding tanah yang dibekukan di bawah tanah -- yang diharapkan menjadi pertahanan utama terhadap kontaminasi air tanah -- hanya memiliki kapasitas terbatas.

Dinding penghalang sepanjang 1,5 kilometer dirancang agar air tanah tak mengalir ke bangunan reaktor yang rusak akibat bencana.

Dinding tersebut menghabiskan biaya lebih dari US$ 300 juta (atau setara Rp 3 triliun) untuk pembangunannya dan menghabiskan biaya US$ 10 juta (atau setara Rp 100 miliar) untuk beroperasi.

Masuda mengatakan penting untuk dicatat bahwa kombinasi langkah-langkah perusahaan untuk mencegah kontaminasi berarti situasinya kurang stabil secara keseluruhan.

Jadi, sementara tingkat air yang terkontaminasi masih meningkat -- meski pada tingkat yang lebih lambat -- Pemerintah Jepang belum menyetujui apa yang harus dilakukan terkait masalah itu.

Salah satu pilihan kontroversial termasuk dekontaminasi air sebanyak mungkin dan kemudian secara bertahap melepaskannya ke laut.

Para ahli yang menasihati Pemerintah Jepang telah mendesak pembuangan air secara bertahap ke Samudera Pasifik terdekat.

Penanganan itu bisa menghilangkan semua unsur radioaktif kecuali tritium, yang menurut mereka aman dalam jumlah kecil.

Tapi nelayan lokal menolak gagasan tersebut, karena khawatir akan berdampak buruk terhadap reputasi produk mereka.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2Psvl07

Bagikan Berita Ini

0 Response to "4 Warisan Mengerikan dari Bencana Nuklir Fukushima"

Post a Comment

Powered by Blogger.