Dikisahkan, saat bertemu dengan Soekarno, sang presiden juga menanyakan apa ada yang dibutuhkan oleh Abu Peuleukung untuk membantu perjuangannya di Seunagan.
Abu Peuleukung mengatakan, ia menginginkan sebuah kendaraan agar dirinya mudah mengunjungi anak-anak atau para pengikutnya.
Oleh Soekarno, diperintahkanlah seorang staf agar mempersiapkan sebuah mobil Land Rover untuk diberikan kepada Abu Peuleukung.
Sekembalinya ke Aceh, mobil Land Rover yang dijanjikan tak kunjung tiba. Berbulan-bulan Abu Peuleukung tak mendapat kabar mobil yang dijanjikan itu. Suatu hari pada 1959, tersiar kabar Sukarno akan mengunjungi Meulaboh, dengan menumpang kapal ABRI bernama Gajah Mada.
Abu Peuleukung bertekad menemui sang presiden ke Meulaboh, meski dirinya tak mendapat undangan resmi. Soekarno singgah di Pelabuhan Ujung Kareung. Disitu disediakan pula panggung hiburan menyambut kedatangannya.
Ketika Soekarno asik bernyanyi dan menari, tiba-tiba ajudannya melaporkan kehadiran Abu Peuleukung. Mendengar itu, Soekarno menghentikan nyanyiannya dan menyambut kedatangan Abu Peuleukung.
"Ayah!" ucap Soekarno. Sesaat kemudian mereka bersalaman dan berpelukan bagai dua sahabat yang sudah lama tak bersua.
Saat itu, Soekarno sempat menanyakan soal mobil Land Rover pemberiannya. Karena merasa belum mendapat mobil yang dimaksud, Abu Peuleukung menjawab ia belum menerima mobil tersebut.
Soekarno terkejut. Karena sudah tiga bulan lalu ia mengirimkan mobil tersebut lewat Pemerintah Provinsi Aceh. Jadi aneh, bila mobil itu tidak sampai ke Seunagan.
Rupanya, mobil itu sudah sampai ke tangan Pemerintah Provinsi Aceh, namun oleh Gubernur Aceh, Ali Hasjmy saat itu, mobil Land Rover pemberian Sukarno dipakai untuk kebutuhan pemerintahan di Banda Aceh.
Gubernur Aceh saat itu tidak memiliki kendaraan yang bagus. Seminggu kemudian, Land Rover berwana abu-abu sampai ke tangan Abu Peuleukung.
Saat ini, mobil itu masih bisa dilihat di kediaman Teuku Zulkarnaini atau dikenal sebagai Ampon Bang, yang juga salah seorang keturunan Abu Peuleukung, di desa yang sama, dimana Abu Peuleukung dimakamkan.
Saat dikunjungi Liputan6.com, kondisi mobil berdebu. Bannya juga kempes. Warna mobil Land Rover Defender 4x4 berplat BL 58 VA itu sudah dipoles dengan cat hijau. Selebihnya, Land Rover pemberian sang presiden itu masih gagah tak termakan usia.
Selain pejuang pada masa kolonial, jasa Abu Peuleukung bagi kedaulatan NKRI dapat ditilik dari kiprahnya melawan DI/TII di Aceh. Abu Peuleukung menentang keras pemberontakan Darul Islam (DI) yang dipantik oleh Daud Beureueh dengan pasukannya Tentara Islam Indonesia (TII) pada 1953 itu.
* Liputan6.com yang menjadi bagian KapanLagi Youniverse (KLY) bersama Kitabisa.com mengajak Anda untuk peduli korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Yuk bantu Sulawesi Tengah bangkit melalui donasi di bawah ini.
Semoga dukungan Anda dapat meringankan beban saudara-saudara kita akibat gempa dan tsunami Palu di Sulawesi Tengah dan menjadi berkah di kemudian hari kelak.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cerita Jimat dari Abu Peuleukung yang Belokkan Pelor Pengincar Sukarno"
Post a Comment