Search

Ebola Menyerang Kongo, Banyak Anak yang Terdampak dan Meninggal

Pada Juli 2018 lalu, Pemerintah Republik Demokratik Kongo mengumumkan secara resmi bahwa negaranya telah bebas dari wabah Ebola, yang menyerang sejak akhir trisemester pertama 2018. Status sehat tersebut mulai berlaku sejak Selasa, 24 Juli 2018.

Disebutkan pula bahwa pemerintah Kongo memuji petugas kesehatan setempat dan juga WHO karena bertindak cepat dalam mengatasi wabah penyakit global tersebut.

Dikutip dari VOA Indonesia, dijelaskan bahwa Selasa (24/7) merupakan hari ke-42 tanpa ditemukannya kasus kesehatan terkait wabah Ebola di Kongo, atau dengan kata lain berhasil melewati dua periode inkubasi, masing-masing 21 hari lamanya.

Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memuji apa yang disebutnya "vaksin percobaan baru", yang dikatakannya berhasil melindungi 3.000 orang dari penyakit yang disebabkan wabah Ebola.

Padahal semenjak wabah tersebut menyerang Kongo, dinas kesehatan negara itu mencatat sebanyak ratusan orang sempat dirawat karenanya, termasuk 33 orang yang tewas.

Kasus Ebola pertama kali terdeteksi di Kongo pada April lalu di sebuah desa di wilayah barat laut Kongo. Wabah tersebut kemudian diketahui menyebar ke kota Mbandeka, yang berpenduduk lebih dari satu juta jiwa.

Pejabat kesehatan Kongo dan WHO segera menanggapi temuan wabah tersebut, sebelum bisa menyebar hingga ke ibu kota Kinshasa, dan menyebabkan kemungkinan bencana kemanusiaan.

Selain itu, disebutkan pula bahwa WHO tidak mau lagi kecolongan karena terlalu lamban menanggapi wabah penyakit, sebagaimana yang terjadi lima tahun lalu di Afrika Barat.

Wabah Ebola mulai menyebar seacara global sejak akhir 2016, di mana tercatat lebih dari 11.000 orang meninggal karenanya, terutama di negara-negara Afrika dan sebagain Amerika Latin.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2qg62A8

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ebola Menyerang Kongo, Banyak Anak yang Terdampak dan Meninggal"

Post a Comment

Powered by Blogger.