Search

Musim Hujan Tiba, Banjir Mengintai 131 Desa di Cilacap

Hanya saja, karakteristik banjirnya berbeda. Di dataran rendah, banjir bisa merendam berhari-hari. Adapun di pegunungan, banjir bersifat cepat surut.

“Daerah banjir itu bukan hanya di daerah yang landai, yang biasanya langganan banjir. Akan tetapi, sekarang-sekarang ini daerah pegunungan pun kadang-kadang ada banjir,” dia menerangkan.

Kodirin juga memperingatkan, meski banjir di pegununungan cepat surut, akan tetapi sifatnya juga merusak. Pasalnya, aliran air biasanya datang dari sebuah kawasan yang lebih tinggi sehingga kecepatan air pun tinggi.

Banjir cepat di pegunungan itu biasa disebut sebagai banjir bandang. Menilik sifatnya, Banjir bandang cenderung lebih berbahaya dibanding banjir rendaman. Pasalnya, seringkali banjir itu membawa serta lumpur dan material lain.

“Daerah-daerah tertentu yang banjirnya itu karakteristiknya cuma lewat, hanya genangan beberapa jam dan sebagainya,” dia menjelaskan.

Contoh daerah dengan banjir rendaman antara lain, Kecamatan Sidareja, Kedungreja, Gandrungmangu, Bantarsari hingga Kawunganten. Adapun daerah rawan banjir bandang antara lain meliputi Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, dan beberapa wilayah dengan kontur miring lainnya.

Kodirin memastikan, pada awal musim penghujan ini BPBD telah mempersiapkan sarana pendukung penanganan kebencanaan. Di antaranya, infrastruktur dan perlengkapan pengungsian, logistik, termasuk obat-obatan. Koordinasi dengan lembaga lainnya juga terus dilakukan.

BPBD juga telah mensosialisasikan tanggap darurat bencana di musim penghujan. Harapannya, warga selalu siaga di musim penghujan ini.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Rmsva8

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Musim Hujan Tiba, Banjir Mengintai 131 Desa di Cilacap"

Post a Comment

Powered by Blogger.