:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2379386/original/002621300_1539143608-20181009-Taylor-Swift-Memukau-di-Red-Carpet-American-Music-Awards-2018-AFP-3.jpg)
Lonjakan itu terjadi beberapa saat usai Taylor Swift mengungkap sebuah pesan politis pada dua kesempatan terpisah.
Terbaru, usai tampil di ajang penghargaan American Music Awards 2018 pada 9 Oktober 2018, ia mengajak para penonton untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu sela Kongres Amerika Serikat.
"Aku ingin mengingatkan bahwa setiap penghargaan yang diberikan malam ini adalah hasil pilihan orang-orang. Dan kamu tahu apa lagi yang bisa kalian pilih? Pemilu midterm pada 6 November. Pergilah untuk memilih," tuturnya.
Sebelumnya, akhir pekan lalu, pelantun tembang "Love Story" itu juga mengunggah postingan di Instagram untuk menyuarakan dukungannya kepada kandidat Partai Demokrat (yang beroposisi dengan Trump) untuk Kongres Negara Bagian Tennessee pada pemilu sela November nanti.
Swift mendukung Phil Bredesen untuk Senat dan Jim Cooper untuk House of Representative (sepantar DPR-D) Negara Bagian Tennessee.
Tak ketinggalan, pada unggahan yang sama, ia juga mengkritik kandidat Partai Republik (pro-Trump) untuk Senat Tennessee, Marsha Blackburn, atas rekam jejaknya yang tak mendukung kesetaraan gender.
Postingan itu, menurut CNN, dianggap mampu memberikan efek signifikan jelang pemilu sela nanti. Buktinya, Presiden Donald Trump segera merespons Swift, dengan mengatakan bahwa sejak postingan itu muncul, "saya hanya menyukai musik Taylor sekitar 25 persen lebih sedikit saat ini," ujarnya kala berbicara kepada sejumlah wartawan.
Meski tidak menyebut pasti alasannya, publik telanjur menduga pernyataan itu sebagai tanggapan atas pandangan politik Taylor Swift yang diunggah di Instagram, akhir pekan lalu.
Tennessee sendiri merupakan negara bagian yang condong ke arah Republik, dan pendapat Swift --dengan jumlah pengikut Instagram sebanyak 112 juta orang-- disebut dapat mengubah pandangan masyarakat Tennessee, atau bahkan AS, terhadap kandidat pemilu paruh waktu pada 6 November nanti.
Komentar terakhir Swift yang mendukung kandidat Demokrat dipuji oleh banyak orang, tapi juga memicu reaksi keras dari pendukung Republik.
Penyanyi dan penulis lagu berusia 28 tahun itu mengaku sengaja menghindari politik selama berkarier di industri musik. Namun, "berbagai kejadian dalam dua tahun terakhir", disebut telah mengubah pikirannya.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2NzbDL7Bagikan Berita Ini
0 Response to "Taylor Swift Bicara Politik, Angka Pemilih AS Jelang Pemilu Paruh Waktu Naik"
Post a Comment