Liputan6.com, Kendari - Tak kuat lagi tersiksa bertahun-tahun sejak awal pernikahan sekitar 20 tahun lalu, seorang istri di Kota Kendari nekat membalas penganiayaan yang dilakukan suaminya dengan seember air panas mendidih, Selasa (20/11/2018) sekitar pukul 18.30 Wita.
M (52), wanita malang itu, sebelum nekat menyiram sempat dimaki-maki suaminya R (54), tanpa alasan jelas.
"Saya sudah bertahun-tahun saya disiksa, dipukul dan dimaki-maki sama suami saya," cerita M di Polsek Mandonga, Rabu, 21 November 2018.
Ibu tiga orang anak ini mengatakan, sebelum kejadian penganiayaan itu, suaminya berada di rumah dan mulai marah-marah. Saat itu, M baru saja memasak air panas untuk makanan dan diletakkan di atas meja makan.
"Dia kemudian maki-maki saya dengan kalimat yang bikin saya tidak tahan, spontan saya ambil air panas dan kemudian siram dia," katanya.
Akibat perbuatan M, korban terbanting ke lantai rumah dan menggelepar kepanasan. Korban langsung dilarikan di RSUD Abunawas Kota Kendari oleh keluarga.
Kapolsek Mandonga AKP Kasman mengatakan korban dalam perawatan di rumah sakit. Sementara, istrinya diperiksa di Polsek oleh penyidik PPA.
"Kita sementara ambil keterangannya, dia kami amankan," ujar AKP Kasman.
Saat jurnalis berusaha menemui korban di Ruang Perawatan Melati RSUD Abunawas, keluarga menolak ditemui. Pihak rumah sakit yang berusaha mengantar sejumlah awak media, juga tidak diizinkan masuk dalam kamar oleh keluarga.
"Ini urusan pribadi keluarga. Jangan diliput," ujar salah seorang keluarga Rasyid.
Namun, dari foto yang beredar di salah satu grup WhatsApp, korban penganiayaan itu mengalami luka parah usai terkena air mendidih. Sejumlah bagian tubuh korban terkena air panas termasuk wajah dan kaki.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2Tz03DPBagikan Berita Ini
0 Response to "20 Tahun Teraniaya, Istri Siram Suami dengan Air Mendidih"
Post a Comment