Search

Ancaman Kebakaran Intai Australia Saat Musim Gelombang Panas

Hujan tak kunjung datang dan matahari sedang terik-teriknya pada sebulan terakhir. Alhasil, masyarakat di Pulau Jawa termasuk DKI Jakarta dan Bali, merasakan cuaca panas.

Seharusnya, sebagian wilayah di Tanah Air sudah memasuki musim hujan pada Oktober ini.

Akan tetapi, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat BMKG, Hary Tirto Djatmiko mengatakan, awan-awan hujan sudah terbentuk, dan tak lama lagi, musim penghujan tiba.

"Terkait awal musim, secara bertahap di Oktober sudah ada pembentukan hujan, ditandai dengan adanya hujan lokal. Baru meratanya di November dan Desember," kata Hary, di Kantor BMKG, Jakarta, pertengahan Oktober lalu.

Dia mengatakan, beberapa wilayah memang seharusnya sudah memasuki musim hujan pada Oktober-Desember ini, seperti di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Namun mundur ke November-Desember. Dia mengatakan, kemunduran awal musim hujan di beberapa wilayah, maksimal hanya satu bulan.

Menurut dia panas yang dirasakan akhir-akhir ini disebabkan oleh gerak semu matahari di belahan bumi selatan.

"Artinya, yang dirasakan oleh masyarakat sekarang ini adalah penyinaran matahari optimal. Manakala kelembapan udara relatif tidak basah, yang dirasakan panasnya cukup terik," ujar Hary.

Namun, suhu udara di tengah panas terik sekaran ini masih tercatat normal. Suhu rata-rata pada pekan ini masih 32-37 derajat Celcius.

"Kalau basah, itu potensi pembentukan hujan yang lebat dan sifatnya lokal tidak merata. Masyarakat tidak perlu resah terkait isu yang ada. Berdasarkan catatan harian, 32-37 derajat celcius ini normal," ucap Hary.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2D1WAry

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ancaman Kebakaran Intai Australia Saat Musim Gelombang Panas"

Post a Comment

Powered by Blogger.