:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2406717/original/005422200_1542077399-20181112-Markas-Stasiun-TV-Hamas-Hancur-Diserang-Jet-Tempur-Israel-AFP-3.jpg)
Liputan6.com, Gaza - Amerika Serikat mengutuk serangan roket dan rudal dari Gaza ke Israel. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Negeri Paman Sam berada di pihak negeri zionis. Alasannya, Tel Aviv hanya 'membela diri' dari incaran Hamas.
"Kami mengutuk, dalam istilah terkuat, serangan rudal dan mortir yang diarahkan dari Gaza ke Israel," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert dalam sebuah jumpa pers.
"Kami menyerukan penghentian serangan-serangan itu. Kami berdiri bersama Israel karena mereka membela diri terhadap serangan-serangan ini, yang tidak bisa diterima karena menargetkan warga sipil," imbuhnya, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Rabu (14/11/2018).
Sementara itu, militer Israel dalam sebuah pernyataan menyebut bahwa konflik senjata api terjadi ketika IDF (Pasukan Pertahanan Israel) melakukan operasi rutin di Jalur Gaza.
"Seorang perwira tewas dan yang kedua terluka, dan semua tentara segera kembali ke Israel," lanjut pernyataan itu.
Kantor Perdana Menteri Israel menjelaskan, Benjamin Netanyahu mempersingkat perjalanannya ke Paris, di mana dia menghadiri peringatan satu abad berakhirnya Perang Dunia I.
Konflik yang kembali pecah di Jalur Gaza disebut berpotensi memutus harapan tentang kesepakatan baru-baru ini dalam upaya memulihkan perdamaian.
Setelah serangan terjadi, sirene dilaporkan berbunyi di Israel selatan, menunjukkan kemungkinan tembakan roket dari Jalur Gaza. Militer mengatakan, dua peluncuran dari Gaza dicegat oleh pertahanan rudal Israel.
Seorang perwira Israel dilaporkan tewas dan lainnya terluka dalam serangan yang dilancarkan pasukan khusus Israel (IDF) di Gaza pada Minggu, 11 November 2018. Operasi itu juga menewaskan tujuh orang Palestina, kata Hamas.
Di satu sisi, Fawzi Barhoum, seorang juru bicara Hamas mengecam "serangan pengecut Israel". Penyerang dilaporkan berada di dalam mobil sipil, yang lewat menembaki sekelompok orang bersenjata di Gaza, menewaskan salah satu komandannya, Nour Baraka.
Dikutip dari The Guardian pada Senin 12 November 2018, Hamas menyebut orang-orang bersenjata itu mengejar mobil tersebut melaju kembali ke wilayah Israel di balik perbatasan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Suasana Jalur Gaza tegang sehari setelah bentrok berdarah menewaskan puluhan orang bersamaan dengan peresmian Kedubes AS di Yerusalem. Tentara Israel terus menembakkan gas air mata, untuk membubarkan massa di perbatasan Gaza dengan Israel.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bela Israel, Amerika Serikat Kutuk Serangan Rudal Hamas"
Post a Comment