Selama proses mengungsi dari negara asal, Afganistan, mereka menunggu proses pengiriman ke negara penampung seperti Amerika, Kanada, Australia, dan New Zealand oleh pihak United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) selaku badan PBB yang menangani persoalan pengungsi internasional.
"Kami resah, karena UNHCR mengaku sudah menghentikan proses pengiriman. Kami bingung mau ke mana, kami juga manusia," ungkap Zuma.
Seorang pengungsi lain yang turut berunjuk rasa, Yassin mengungkapkan, saat ini aksi pembantaian terhadap Suku Hazara masih terus terjadi. Beberapa keluarga mereka di Afganistan juga terpaksa melarikan diri.
Yassin mengakui kabar yang mereka dapat, saat ini, keluarganya yang ada di Afganistan ada yang lari dan tinggal di gunung. Padahal, saat ini di Afganistan sedang musim dingin.
"Kami berharap komunitas dunia internasional dapat memberikan perhatian. Kami sangat mengharapakan itu," ungkapnya.
Dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan, para pengungsi Afganistan membawa poster dan foto-foto kekerasan yang terjadi di negara asal mereka. Bahkan, tak sedikit dari para pengunjuk rasa meneteskan air mata sebagai bentuk mengharap perlindungan dunia internasional.
Simak video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cari Perhatian Dunia, Pengungsi Asal Afganistan Unjuk Rasa di Medan"
Post a Comment