Untuk wisatawan, kata Ganjar, targetnya tinggi, jadi daripada meributkan dolar tinggi lebih baik melihat potensi perekonomian yang juga semakin naik, khususnya di sektor pariwisata dan UMKM. "Dolar tinggi itu kesempatan kita jualan wisata, jualan produk lokal. Saya mau jualan ke Jepang furniture, ini sudah ada pembelian USD 1 juta. Kami juga mau undang investasi masuk," katanya.
Untuk UMKM, Batang dan Kendal memang memiliki beragam jenis, dari kerajinan hingga kuliner. Bupati Kendal Mirna Annisa mengatakan sudah jauh-jauh hari jajarannya menyambut pembangunan jalan tol Semarang - Batang. Dari membangun infrastruktur penunjang, pembenahan kelola UMKM sampai peningkatan sumber daya manusia.
"Berbagai pelatihan UMKM terus kami lakukan agar produknya semakin marketable. Dan hampir setiap kecamatan memiliki produk unggulan, Weleri misalnya ada UMKM kerupuk bandeng, Pegandon gula aren dan gula semut," katanya.
Bahkan, kepada warganya, Mirna terus mengkampanyekan agar terus menyesuaikan terhadap perkembangan pembangunan agar daya saingnya terus meningkat. Namun tetap mempertahankan identitas Kendal sebagai wilayah santri dan seni. Bahkan, kata Mirna, dalam menjalankan UMKM warga Kendal tetap menerapkan pegangan hidup santri dan seniman yang mengedepankan gotong royong.
"Ada semacam subsidi silang, misal kecamatan A penghasil telur, kecamatan B penghasil beras, dua wilayah itu akan saling melakukan kemitraan, itu dilakukan di semua kecamatan dan sudah ada Perbub-nya. Jadi tidak ada alasan bagi kami untuk khawatir dengan idiom pembangunan tol akan mematikan usaha rakyat, bagi kami itu tidak tepat," katanya.
Simak video pilihan berikut:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dilewati Tol Pantura Jateng, Bukti Daerah Tak Jadi Penonton"
Post a Comment