:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2400754/original/088923100_1541419815-Bendera_AS.jpg)
Liputan6.com, Washington DC - Isu rasisme dan imigran mewarnai babak akhir kampanye pemilu paruh waktu (mid-term election) Amerika Serikat yang akan akan digelar pada 6 November 2018 waktu lokal.
Sentimen yang disuarakan oleh para politisi, termasuk Presiden Donald Trump, terhadap kedua isu itu telah mengubah proses kampanye menjadi yang paling 'beracun' dalam pelaksanaan pemilu beberapa tahun terakhir, demikian seperti dikutip dari BBC, Selasa (6/11/2018).
Trump misalnya, memasang iklan kampanye dengan sentimen rasial di televisi tentang seorang imigran gelap yang membunuh polisi di AS. Merespons hal itu, jaringan televisi setempat --termasuk Fox, yang dikenal akan dukungannya terhadap Trump-- menarik iklan tersebut.
Sentimen itu disuarakan oleh Trump pada saat yang sama ketika sekitar 5.000 imigran dari Amerika Tengah sedang berjalan menuju AS melalui Meksiko untuk mencari suaka. Presiden AS kemudian merespons dengan menempatkan ribuan tentara dan memasang pagar kawat berduri sebagai upaya untuk menghalau rombongan 'Karavan' --sebagaimana media menyebut ribuan imigran itu-- agar tak masuk ke AS.
Sementara itu, kampanye beracun bernada rasisme menyeruak di Florida dan Georgia, menargetkan kandidat anggota Kongres AS dari kedua negara bagian itu yang akan berkompetisi dalam mid-term.
Sekilas tentang Mid-term Election
Pemilu paruh waktu di AS diselenggarakan secara nasional setiap empat tahun sekali, dan berlangsung di tengah-tengah masa jabatan seorang presiden, yang berkuasa selama empat tahun, sehingga dinamakan 'paruh waktu'.
Ada banyak jabatan yang akan diperebukan, namun, yang paling penting adalah pemilihan anggota Kongres AS --yang terdiri dari House of Representatives (majelis rendah, serupa DPR) dan Senat (majelis tinggi, serupa DPD).
Anggota House of Representatives bekerja selama dua tahun, sehingga seluruh 435 anggota-nya akan dipilih kembali.
Namun, masa jabatan Senator adalah enam tahun, sehingga akan ada 35 kursi Senator yang diperebutkan kembali tahun ini.
Mid-term tahun ini akan menjadi ajang bagi Partai Demokrat yang beroposisi untuk merebut kontrol atas Kongres AS yang saat ini tengah didominasi oleh Partai Republik. Hasilnya juga akan menjadi proyeksi tentang bagaimana Kongres AS akan bekerja terhadap pemerintahan Trump pada sisa dua tahun masa jabatannya sebagai presiden.
Jika Republik kembali mendominasi usai mid-term nanti, diprediksi, Trump akan mendapat dukungan besar dari Kongres AS untuk sisa masa jabatannya. Sebaliknya jika partai oposisi yang menang, sang presiden diperkirakan akan menghadapi tentangan keras dari Kongres yang didominasi Demokrat.
Jajak pendapat mengatakan, Partai Demokrat dapat memenangkan 23 kursi yang mereka perlukan untuk mendominasi House of Representatives, dan mungkin memenangkan 15 kursi tambahan. Namun, Partai Demokrat diperkirakan gagal memenuhi dua kursi yang mereka butuhkan untuk mendominasi kendali Senat dari tangan Partai Republik.
Pemungutan suara akan ditutup pada 6 November 18.00 EST (Rabu 7 November 06.00 WIB).
Simak video pilihan berikut:
Biro Investigasi Federal atau FBI memastikan paket tersebut berisi bom pipa yang dibungkus jadi satu dengan pecahan kaca.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Isu Rasisme dan Imigran Mewarnai Kampanye Pemilu Paruh Waktu AS 2018"
Post a Comment