Meski begitu, keluarga pun paham ini resiko Jaenal sebagai atlet. Atlet yang mengharumkan nama Indonesia sebagai peraih medali silver T54 200m para-atletik cabor balap kursi roda. Tangis berbuah manis, lara berbuah tawa
Di balik riuh sorak sorai penonton mengagungkan namanya, bonus yang bergelimang, atau bahkan kepenatan dari intimidasi pihak lawan yang mungkin jauh lebih baik darinya, masalah cekcok dengan pelatih dan atlet lain, atau apapun itu.
Sekilas mengenal Jaenal Aripin, merupakan atlet Pelatnas Asian Para Games 2018 yang memperkuat tim Indonesia pada nomor balap kursi roda 100, 200, dan 400 meter. Pria kelahiran Sumedang, 30 tahun lalu ini merupakan salah satu atlet difabel andalan bagi Indonesia. Ia juga merupakan anggota National Paralympic Committee (NPC), sebuah organisasi yang khusus mewadahi atlet difabel.
Jaenal mendapat musibah kecelakaan sepeda motor pada 2006 di Bandung. Tak hanya mendapat luka, kecelakaan itu juga membuat kedua kakinya harus diamputasi.
Perlahan namun pasti, ia pun mengikhlaskan kondisinya. Berawal dari ajakan teman, Jaenal menyalurkan bakatnya di olahraga dengan balap kursi roda sampai sekarang menjadi salah satu atlet difabel andalan Indonesia untuk cabang olahraga atletik. Sebuah tamparan bagi saya yang masih memiliki anggota tubuh lengkap namun masih suka mengeluh, bahkan untuk hal sepele.
"Mungkin kalau saya normal, saya belum tentu bisa dapat 10 juta dari kerja," kata Jaenal.
Selamat Jaenal, terus berusaha, berprestasi, dan menginspirasi.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pertemuan Sekilas yang Membekas dengan Atlet Difabel Jaenal Aripin"
Post a Comment