MZ Ansori menceritakan, tradisi berebut uang receh ini sudah ada semenjak dirinya masih kecil. Menurutnya, ini merupakan tradisi turun-temurun masyarakat yang tinggal di lingkungan Kelurahan Jamsaren.
"Sejak saya kecil, lahir tahun 1965 sudah ada. Dimulainya kapan, saya tidak tahu. Tapi tidak seramai sekarang ini," katanya.
Pecahan uang receh yang diperebutkan ini berasal dari uang pribadi masing-masing para jemaah yang sengaja dikumpulkan jauh hari sebelumnya. Total, secara keseluruhan uang receh yang terkumpul tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya yakni mencapai kisaran Rp 5 juta.
"Tidak jauh dari tahun kemarin Insya Allah, hampir 5 juta. Saya sendiri mengumpulkan, tidak langsung. Yang penting niatnya, uri-uri budaya," ucapnya.
Tujuan tradisi ini dimaksudkan agar anak-anak dan para remaja suka membaca salawat dan sering beribadah di masjid.
Sementara itu, Fassa (12) pelajar kelas 6 SD asal Kelurahan Jamsaren Kecamatan Pesantren Kota Kediri mengaku, tiap tahun ia bersama kakaknya selalu ikut tradisi berebut uang receh. Jika dibandingkan tahun kemarin, perolehan uang receh tahun ini lebih menjanjikan.
"Tahun kemarin saya cuman dapat 36 ribu. Kalau sekarang hampir 60 ribu," ucap Fassa. Fassa mempunyai keinginan, uang yang terkumpul nanti bisa ia pergunakan untuk keperluan sekolah sehari-hari.
Simak video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Serunya Rebutan Uang Koin Rayakan Maulid Nabi di Kediri"
Post a Comment