Dia juga meminta agar seluruh elemen masyarakat agar tidak saling mengadu domba. Apalagi sampai menyebar kebencian.
"Dengan kita bicara santun mudah-mudahan Indonesia tetap damai," kata dia.
Sultan Arief mengatakan, media sosial hadir seiring dengan jalannya demokrasi. Oleh karena itu, dia meminta agar warga santun bersosial media.
Arus informasi yang mengalir melalui media sosial berpotensi memecah belah bangsa, golongan, hingga partai politik sekalipun.
"Di era demokrasi dan media sosial sekarang sepertinya bicara harus dijaga lagi," tutur dia.
Pada kesempatan tersebut, Sultan Arief menjelaskan, upacara panjang jimat memiliki makna sebuah sebuah pusaka yang dipelihara secara terus-menerus oleh masyarakat, yaitu syahadat. Masyarakat tak boleh lepas dua kalimat syahadat mulai dari lahir sampai ajal.
"Bukan sekadar menggelar tradisi saja, tapi mengingat suri teladan Nabi SAW. Salah satu suri teladan Nabi SAW adalah toleransi yang tinggi terhadap agama lain, ini bisa kita contoh oleh semua lapisan masyarakat," ujar dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Upacara Panjang Jimat Jadi Puncak Peringatan Maulid Nabi Keraton Kasepuhan Cirebon"
Post a Comment