Search

14-12-2012: Firasat Buruk Jelang Pembantaian di Sekolah Sandy Hook

Menurut laporan yang dirilis ke publik, Adam Lanza diduga terobsesi dengan pembunuhan massal.

"Terutama serangan pada 1999 di Columbine High School di Colorado," demikian dijabarkan sebuah laporan investigasi yang dilansir USA Today.

Tragedi Columbine merupakan peristiwa penembakan membabi-buta yang terjadi pada Selasa, 20 April 1999, di SMA Columbine di Distrik Jefferson, Colorado, dekat Denver, Amerika Serikat.

Dua siswa remaja bernama Eric Harris dan Dylan Klebold, melakukan penembakan membabi-buta hingga menewaskan 12 rekan siswa dan seorang guru, serta melukai 24 orang lainnya. Kemudian, mereka bunuh diri.

Menurut keterangan penyidik, Adam Lanza yang berusia 20 tahun itu didiagnosis mengalami sindrom Asperger yang tidak suka disentuh dan tak suka diatur saat tumbuh dewasa. Namun sayang, para peneliti belum dapat menentukan motif penembakan tersebut.

Ia tak bisa dimintai keterangan, jasad Lanza dengan luka tembak di kepala ditemukan di lokasi pembantaian. Diduga bunuh diri.

Selain polisi yang terus menyelidiki kasus ini, para ilmuwan diminta untuk menyelidiki DNA Adam Lanza, untuk mengungkap apakah ada gen "iblis" atau gen "jahat" yang berperan menyebabkan dia melakukan pembantaian.

Studi kontroversial ini akan melihat apakah ada kelainan atau mutasi pada DNA individu. Ini akan menjadi yang pertama yang dilakukan pada seorang pelaku pembunuhan massal.

Juru bicara University of Connecticut, Tom Green kepada ABC News, mengatakan, permintaan itu datang dari Pemeriksa Medis Connecticut, H. Wayne Carver yang melakukan penanganan post-mortem atau otopsi pada semua korban.

Terkait penelitian itu, Arthur Geaudet, profesor dari Baylor College of Medicine mengatakan, ilmuwan genetika di University of Connecticut kemungkinan, "akan mendeteksi kelainan pada apa yang disebut sebagai mutasi gen."

"Mereka akan mencari mutasi yang mungkin berkaitan dengan penyakit mental, juga uang berpotensi meningkatkan risiko perilaku kekerasan."

Beaudet, yang juga ketua departemen molekuler dan genetika manusia di Baylor College of Medicine, di Houstin, Texas, mengatakan, ahli genetika seharusnya melakukan studi seperti ini.

Dia mengatakan, meski belum tentu orang yang punya mutasi genetika serupa pasti akan menjadi pelaku penembakan massal. "Namun, beberapa dari pelaku bisa jadi punya gen yang bermutasi, yang mungkin menyebabkan skizofrenia, maupun skizofrenia terkait perilaku kekerasan," kata Beaudet.

Dengan mempelajari kelainan genetika, dia menambahkan, kita dapat mempelajari kondisinya secara lebih baik, siapa yang berisiko, juga perawatan apa yang bisa diberikan. "Untuk menghentikan penembakan massal lain atau mengurangi risikonya."

Meski dikenal pemalu dan anti-sosial, tak ada tanda-tanda kekerasan yang ditunjukkan Lanza. Ia diketahui menghabiskan waktu berjam-jam di ruangan bawah tanah rumahnya, bermain video game tembak-tembak.

Kondisi mentalnya mungkin dipengaruhi perceraian orangtuanya, dan fakta bahwa sang ibu, Nancy Lanza, adalah seorang "prepper", yang menimbun senjata dan makanan untuk menghadapi bencana, juga kiamat.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2ElKRVJ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "14-12-2012: Firasat Buruk Jelang Pembantaian di Sekolah Sandy Hook"

Post a Comment

Powered by Blogger.