:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2371379/original/080347700_1545553487-banjir.jpg)
Liputan6.com, Santa Barbara - Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa gempa dan tsunami sejatinya memiliki manfaat yang cukup besar bagi lingkungan hidup di pesisir.
Alkisah, para ilmuwan dari Universidad Austral de Chile dan Institut Ilmu Kelautan (MSI) pada University of California Santa Barbara, melakukan penelitian bersama tentang dampak ekologi terhadap struktur buatan manusia di pesisir, seperti dinding laut dan tanggul berbatu.
Mereka melakukan survei terhadap sembilan pantai berpasir di kawasan Maule dan Biobio di negara bagian California pada akhir Januari 2010, lalu dilanjutkan sebulan setelahnya di sebagian wilayah barat laut Chile.
Saat meneliti di Chile, sebagaimana dikutip dari Planetsave.com pada Kamis (27/12/2018), terjadi gempa berkekuatan magnitudo 8,8, di mana tercatat sebagai terbesar keenam yang pernah terekam oleh seismograf.
Gempa yang diikuti oleh gelombang tsunami itu menewaskan lebih dari 500 orang.
Tetapi dari tragedi tersebut, muncul kisah penemuan ilmiah yang mengejutkan, bahwa gempa dan tsunami ternyata memberi dampak positif bagi alam.
Dalam hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal PLOS ONE, mereka menunjukkan bahwa flora dan fauna kembali ke pantai yang sudah lama tidak ditempati setelah gempa dan tsunami dahsyat menerjang, seperti yang terjadi di Chile pada 2010 silam.
"Sering kali Anda menganggap gempa bumi sebagai penyebab kehancuran total, dan menambahkan tsunami di atasnya merupakan bencana besar bagi ekosistem pesisir. Seperti yang diduga, kami melihat kematian tinggi kehidupan intertidal di pantai dan pantai berbatu, tetapi pemulihan ekologis di beberapa situs pantai berpasir justru tampak sangat luar biasa," kata Jenifer Dugan, seorang ahli biologi penelitian di MSI.
"Gundukan tanaman kembali memenuhi tempat-tempat yang tadinya gundul akibat sapuan tsunami. Gempa bumi menciptakan habitat pantai berpasir, di mana sebelumnya telah lama hilang," lanjutnya.
Untuk beberapa pesisir, muncul kabar tentang pantai yang tenggelam, terutama di mana tsunami memperburuk penurunan permukaan yang disebabkan oleh gempa bumi.
Namun, di beberapa daerah pengangkatan permukaan terjadi karena gempa melebar dan meratakan beberapa pantai.
Memengaruhi Ekosistem
Secara alami, pantai-pantai yang tenggelam mengalami kematian ekosistem intertidal (pasang surut), tetapi pantai-pantai yang melebar segera dibanjiri dengan kembalinya tanaman dan hewan, yang telah lama menghilang pasca-tsunami.
"Dengan penelitian di California dan penelitian kami di sini (Chile), kami tahu bahwa membangun struktur pertahanan pantai, seperti dinding laut, dapat memicu penurunan keanekaragaman intertidal," kata penulis utama Eduardo Jaramillo, dari Universidad Austral de Chile.
"Tetapi setelah gempa, di mana terjadi peningkatan daratan yang signifikan, area pantai yang kehilangan ekosistem karena pembangunan dinding laut, dengan cepat mengalami pemulihan alamai, hanya beberapa pekan setelahnya," lanjutnya.
Simak video pilihan berikut:
Berikut beberapa fakta mengenai bencana tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gempa dan Tsunami Punya Dampak Positif Bagi Alam, Benarkah?"
Post a Comment