:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2515613/original/051667100_1543988886-IMG-20181204-WA0053.jpg)
Selain bisa menikmati pemandangan alam yang cukup indah, para pengunjung yang datang pun bisa menikmati sensasi lain. Bagi anda yang menyenangi wisata religi terutama yang berkenaan dengan hal jiarah dan napak tilas. Kawasan Leuwi Tonjong menyimpan sebuah sejarah masa lalu sebagai kearifan lokal masyarakat sekitar.
Jalal, (26), salah satu warga Cihurip mengatakan, berdasarkan cerita yang ia peroleh secara turun menurun dari orang tua. Kawasan wisata yang memilik sumber air dari Gunung Gong, dan Kawasan hulu perkebunan teh Megawati tersebut, memiliki beberapa bekas petilasan atau tempat bersemedi untuk meraih kesaktian orang tempo dulu. "Ada makam yang kadang muncul kadang menghilang," ujarnya.
Sebut saja petilasan Prabu Rangkasbitung, Prabu Fajar Raya hingga Sunaya. Ketiga dikenal memiliki keilmuan yang cukup tinggi, hingga akhirnya menghilang menembus bumi di sekitar kawasan wisata itu. “Kalau tahunnya (ditemukanya) sendiri saya tidak tahu, cuma cerita orang tua saya memang ada makam tiga prabu tadi,” ujarnya.
Bahkan konon di bawah derasnya arus sungai Leuwi Tonjong yang mengalir, terdapat jalan khusus yang bersambung hingga tembus ke Jurug Bali Naga, di daerah Mekarwangi, pada kecamatan yang sama.
"Tapi itu katanya hanya orang tertentu yang bisa melewatinya," ujar dia tanpa menjelaskan lebih rinci.
Bukan hanya itu, ketiga sosok itu selama hidupnya dikenal memiliki sikap yang rendah hati, dan selalu mengajarkan sopan santun bagi masyarakat sekitar, sehingga siapa pun yang mengunjungi wisata Leuwi Tonjong dimohon tetap tetap menjaga sikapnya dan tidak sombong.
"Kalau dulu ada larangan setiap Jumat jangan ke sini, tapi sekarang sudah tidak digunakan lagi," kata dia.
Juhadin, salah satu pengelola wisata Leuwi Tonjong menambahkan, untuk melestarikan kawasan sekitar dari tangan jahil, ia berharap kerjasama dan bantuan dari seluruh pengunjung yang datang, tetap memperhatikan etika yang baik selama kunjungan berlangsung. “Makanya kalau hanya merusak dan membuat kotor kawasan ini, saya langsung ingatkan atau bahkan tidak dianjurkan,” ujarnya.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menambahkan, adanya cerita itu bisa menambah kekayaan informasi wisata, terlebih cerita yang diturunkan mengandung ajakan postif pada sikap manusia. "Bagus itu, tentu dibutuhkan juga nanti ahli sejarah yang mendukung," kata dia.
Menurutnya, paska diraihya penghargaan itu, lembaganya langsung berbenah. Kawasan itu ujar dia, memiliki potensi besar wisata alam Garut yang perlu dikembangkan ke depan. “Memang kita akui salah satu kendalanya lagi-lagi ke soal infrastruktur,” kata dia.
Namun meskipun demikian, lembaganya tetap berusaha untuk memberikan perhatian, terlebih setelah datangnya pengakuan resmi dari pemerintah pusat tersebut. “Nanti kita juga kolaburasi dengan pemerinah provinsi dan pusat,” papar dia.
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2QGfA6jBagikan Berita Ini
0 Response to "Keindahan Pagi yang Tersembunyi di Leuwi Tonjong Garut"
Post a Comment