Search

Lebih dari Sepekan, Para Dokter Gelar Aksi Protes Besar-Besaran di Sudan

Liputan6.com, Khartoum - Mahasiswa kedokteran di Universitas Gadarif di Sudan timur, bergabung dengan dokter di sebuah rumah sakit pusat pada Rabu 26 Desember, untuk menuntut pengunduran diri Presiden Omar al-Bashir, ketika protes anti-pemerintah memasuki hari kedelapan.

Para dokter Sudan, yang melancarkan aksi protes sejak hari Senin, meminta anggota profesi lain untuk bergabung untuk mendesak turunnya pemerintah yang berkuasa saat ini.

Dikutip dari Al Jazeera pada Kamis (27/12/2018), para mahasiswa kedokteran meneriakkan slogan-slogan menentang pemerintah ketika mereka meninggalkan kampus dan memasuki rumah sakit terdekat, kata para saksi mata.

Pasukan keamanan Sudan merespons dengan menutup rumah sakit, kata saksi mata lainnya.

"Protes yang dilakukan oleh mahasiswa kedokteran dan dokter Universitas Gadarif adalah bagian dari gelombang demonstrasi yang terus berlanjut sepanjang pekan ini," kata Altaher al-Mardi, kontributor Al Jazeera melaporkan dari ibu kota Khartoum.

"Para siswa dan dokter menyatakan dukungan mereka untuk sesama demonstran, serta melontarkan kecaman atas penggunaan kekuatan penuh oleh otoritas keamanana," tambahnya.

Sementara itu, Asosiasi Dokter Sudan merilis sebuah pernyataan yang mengatakan sembilan pengunjuk rasa telah terluka selama demonstrasi di ibu kota Khartoum pada Selasa 25 Desember. Salah satu pemrotes berada dalam kondisi kritis, menurut pernyataan itu.

Polisi anti huru hara di Khartoum menggunakan amunisi dan gas air mata, dalam upaya membubarkan demonstran yang berbaris menuju istana presiden pada hari Selasa.

Video yang diunggah online nampak menunjukkan kerumunan beberapa ratus orang menuju istana.

Juga pada hari Rabu, sebuah koalisi payung dari serikat profesional independen mengatakan seorang demonstran yang terluka telah meninggal karena luka-lukanya, lapor kantor berita Associated Press.

Korban, yang diidentifikasi sebagai Abuzar Ahmed, dilaporkan ditembak di kepalanya pekan lalu di Gadarif.

Setidaknya 12 pengunjuk rasa telah terbunuh, kala demonstrasi mengecam kenaikan harga dan kesengsaraan ekonomi yang meluas, mencengkeram Sudan sejak 19 Desember.

Protes sejak itu meningkat menjadi seruan agar Bashir turun dari kursi kepresidenan.

Di lain pihak, Amnesty International mengatakan memiliki "laporan yang dapat dipercaya" bahwa polisi Sudan telah membunuh 37 demonstran sejak protes dimulai.

Simak video pilihan berikut: 

UNICEF melaporkan lebih dari 200 tentara anak telah berhasil dibebaskan dari Sudan Selatan.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2Q3v4Nm

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Lebih dari Sepekan, Para Dokter Gelar Aksi Protes Besar-Besaran di Sudan"

Post a Comment

Powered by Blogger.