:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2208444/original/018880800_1544095986-matir.jpg)
Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan bahwa korupsi telah menjadi bagian budaya Melayu sejak lama.
Ditambahkan olehnya, mereka yang rusak oleh budaya tersebut, sudah tidak peduli dengan masa depan negara.
Dikutip dari Asia One pada Kamis (6/12/2018), Mahathir juga menyinggung tentang kebiasaan para koruptor yang saling melempar kesalahan ketika ketahuan menarima suap.
"Orang-orang yang menerima budaya korupsi ini, tidak lagi merasa malu atau malu dengan menerima atau memberi suap," katanya.
Mahathir Mohamad mengatakan ketika sebuah komunitas menerima korupsi sebagai tindakan normal yang dilakukan secara terbuka, tidak ada lagi perasaan salah dalam penyuapan dan penerima.
Dia mengatakan dalam mentalitas "uang adalah raja", korupsi telah menjadi nilai dalam kehidupan dan budaya, terutama di antara orang Melayu.
"Konflik dengan hukum, dan bahkan berdosa dalam hal agama, tidak diperhitungkan."
"Prioritasnya adalah mendapatkan sesuatu untuk memenuhi keserakahan mereka," tambahnya.
Perdana Menteri asal Langkawai itu juga mengatakan bahwa mereka yang menerima korupsi tidak berpikir panjang tentang dampaknya bagi masyarakat.
"Sudah pasti bahwa nasionalisme, yang menaungi perbedaan suku bangsa, tidak akan lebih penting bagi mereka ketika menerima suap," kritik Mahathir Mohamad, merujuk pada semakin bertambahnya terduga kasus korupsi 1MDB, yang diduga berada di bawah kendali mantan Perdana Menteri Najib Razak.
Simak video pilihan berikut:
Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Indonesia menjadi negara Asean pertama yang dikunjungi Mahathir setelah menjadi Perdana Menteri Malaysia ke-7.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mahathir Mohamad: Korupsi Telah Menjadi Bagian dari Budaya Melayu"
Post a Comment