Untuk jenis kulit ceker ayam pun diseleksi. Nurman membutuhkan ayam dengan minimal bobot seberat dua kilogram, hal ini supaya kulit ceker yang dihasilkan semakin besar dan lebar.
"Supaya tidak memakan waktu banyak untuk produksi. Semakin kecil kulit, nanti semakin lama lagi waktu untuk memprosesnya sebagai sepatu," kata Nurman.
Menurut Nurman, keunggulan kulit ceker ayam adalah tekstur kulitnya memiliki pola alamiah, sehingga setiap sepatu memiliki pola kulit yang berbeda-beda ketimbang kulit buaya dan ular.
Nurman juga mewarnai hasil akhir dan sepatu tersebut dengan ragam warna.
"Kulit ceker ayamnya kita beri warna ada yang tan, gold, navy, merah, coklat, hijau, dan warna orisinal," tuturnya.
Sepatu Hirka edisi kulit ceker ayam dibanderol Rp 500.000 sampai Rp 2 juta per pasang. Pelanggan perlu memesan terlebih dulu untuk dilakukan pengukuran sebab proses pembuatannya cukup memakan waktu.
Ia pun berencana untuk melebarkan sayap usaha dengan membuat aneka jenis barang dari kulit ceker ayam.
"Kita akan membuat barang-barang yang universal dan berukuran kecil supaya lebih cepat dan mudah dibuatnya seperti dompet, dompet STNK, atau gantungan kunci," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Unik, Pemuda Asal Bandung Sulap Kulit Ceker Ayam Jadi Sepatu"
Post a Comment