:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2565205/original/036994900_1546425926-364C5174-ADA5-4736-AAB6-29EC48B29169_cx0_cy13_cw95_w1023_r1_s.jpg)
Sebelumnya, beberapa pejabat dan aktivis HAM pada Selasa, 1 Januari 2019, mengatakan bahwa militer Somalia telah mengeksekusi enam militan Al Shabab tanpa proses pengadilan.
"Keenam laki-laki itu telah dipenjara selama lima bulan. Mereka merupakan bagian dari unit pembunuhan Al Shabab. Salah seorang di antara mereka tertangkap basah ketika membunuh seorang tentara pemerintah. Penangkapannya pun memicu penangkapan lima orang lainnya, dan akhirnya kami mengeksekusi mereka," ujar Farah Mohamed Turba, seorang komandan militer Somalia kepada VOA.
Keenam militan itu dieksekusi pada Minggu, 30 Desember 2018 oleh regu tembak di kota Bardhere, sekitar 300 kilometer barat daya Mogadishu.
Bardhere adalah kota pertanian yang penting, yang pernah menjadi benteng utama Al Shabab di kawasan itu. Kelompok tersebut kehilangan kendali atas wilayah ini ketika diserbu pasukan Ethiopia pada 2015.
Keluarga mereka yang dieksekusi dan berhasil dihubungi, menggambarkan insiden itu sebagai eksekusi final yang dilakukan oleh pasukan militer tanpa pengadilan.
Turba menuturkan, militer mengikuti perintah menteri pertahanan Somalia. "Ketika militan membunuh dua jendral senior Somalia dalam suatu ledakan baru-baru ini, komandan militer dan menteri pertahanan mengatakan seluruh militan Al Shabab seharusnya dibunuh," ujar Turba.
Belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan atau panglima Tentara Nasional Somalia tentang eksekusi terbaru tersebut.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2LNueUtBagikan Berita Ini
0 Response to "Diduga Langgar Norma Diplomatik, Utusan PBB di Somalia Diperintahkan Angkat Kaki"
Post a Comment