Sementara itu, dalam upaya menekan maraknya prostitusi di Kota Cirebon, Satpol PP menggerakkan program tangkap tangan. PSK yang terkena razia akan difoto dan dipampang di media sosial.
"Bukan hanya PSK termasuk lelaki hidung belangnya pas misal sedang razia kami dapat mereka sedang berhubungan intim dan itu disaksikan oleh tokoh masyarakat setempat," kata dia.
Selain memasang foto di media sosial, PSK atau lelaki hidung belang yang terkena razia juga akan diminta memasang spanduk terkait memerangi praktik prostitusi di lokasi.
Dia mengatakan, Satpol PP Kota Cirebon akan melibatkan unsur masyarakat dalam menekan praktik prostitusi tersebut. Sebab, ke depan program tersebut akan sepenuhnya ditangani masyarakat.
"Jadi kami sekali saja selebihnya masyarakat yang menjalankan jangan masyarakat diam, Pol PP yang aktif jadi tidak ada sinkronisasi dan ketika kami tidak bertugas PSK berkembang lagi. Semua kembali ke masyarakat," kata dia.
Selain itu, Satpol PP Kota Cirebon juga akan membentuk tim sosial media sebagai bentuk percepatan program di bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum).
Selain itu, Andi Armawan juga akan bekerja sama dengan Polresta Cirebon untuk membantu mengawasi praktik prostitusi online yang tengah marak.
"Bukan berarti kami menyibukkan diri tapi minimal pengawasan di hotel kami tahu karena kalau sudah bicara kamtibmas dan trantibum itu tujuannya satu menciptakan daerah kondusif. Ok lah prostitusi online tapi mungkin kami di bagian kos-kosannya," kata dia.
Tim medsos Satpol PP Kota Cirebon berjumlah sekitar sembilan orang. Terdiri dari satu bidang tiga orang. "Tim medsos ini bukan hanya pekat ya tapi semua yang terkait dengan trantibum," kata dia.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menguak Bisnis Prostitusi di Cirebon"
Post a Comment