Liputan6.com, Paris - Menara Eiffel dibangun dalam rangka memeriahkan Exposition Universelle atau Pameran Semesta yang digelar memperingati Prise de la Bastille atau 100 tahun penyerbuan ke Penjara Bastille, yang mengawali Revolusi Prancis. Tujuannya, sebagai simbol penghormatan bagi para korban yang menjadi 'tumbal' revolusi. Fungsi lainnya, untuk menarik pengunjung.
Pada masanya, Eiffel adalah bangunan tertinggi di dunia. Predikatnya itu akhirnya digeser Chrysler Building di New York yang rampung pada 1930.
Sejumlah seniman, kaum intelektual, serta warga kebanyakan benci bukan main dengan tampilannya yang mencolok. Menurut mereka, menara itu 'tak berguna dan buruk rupa'. Keberadaannya dianggap merusak pemandangan jatung Kota Paris yang berbudaya.
Para penentang bahkan membuat petisi, menuntut agar menara besi itu dibongkar secepatnya.
Meski diwarnai pertentangan, proyek yang dipimpin Gustave Eiffel tetap berlanjut. Menara raksasa itu diselesaikan dalam dua tahun, dengan biaya di bawah anggaran yang diajukan. Satu pekerja tewas dalam pengerjaan konstruksi.
Pada masanya, itu adalah jumlah korban jiwan yang relatif rendah untuk proyek sebesar itu, demikian dikutip dari History.com.
Pada 31 Maret 1998, Menara Eiffel dipersembahkan pada Kota Paris, dalam sebuah upacara yang dipimpin oleh Gustave Eiffel dan dihadiri Perdana Menteri Prancis Pierre Tirard, sejumlah tokoh, dan 200 pekerja konstruksi.
Nyatanya, Menara Eiffel sukses besar. Exposition Universelle 1889 dihadiri jutaan orang. Di antaranya, yang jumlahnya 1.953.122 atau 12 ribu orang per hari datang khusus untuk melihat sang 'Iron Lady'.
Mereka ingin menyaksikan bangunan tertinggi di dunia kala itu. Juga mengagumi mahakarya arsitektur tersebut.
Pada pekan pertama dibuka, sekitar 30 ribu orang nekat menaiki Eiffel, dengan memanjat 1.710 anak tangga menuju puncak! Lift belum dipasang kala itu.
Warga tergopoh-gopoh datang untuk menikmati sensasi mendebarkan berada di ketinggian ekstrem. Namun, bisa menyaksikan pemandangan kota Paris dari sana, adalah harga yang pantas. Tak satu pun dari mereka pernah menyaksikan pemandangan dari atas pesawat.
Tak hanya warga kebanyakan, para pemimpin negara dan selebritas pun dibuat penasaran.
Artis Prancis Sarah Bernhardt, Prince of Wales (yang kelak jadi Raja Edward VII) dan Princess of Wales, George I dari Yunani, Shah Persia, dan lainnya, demikian dikutip dari situs resmi toureiffel.paris.
Meski terkenal, struktur besi setinggi lebih dari 300 meter itu tidak dimaksudkan untuk abadi. Rencana awalnya, setelah 20 tahun, Menara Eiffel akan dibongkar pada 1909.
Namun, keberadaan menara radio di atasnya mengurungkan niat itu. Menara Eiffel tetap berdiri hingga saat ini, menjadi ikon -- bukan hanya Paris tapi juga Prancis.
Saksikan juga video berikut ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "31-3-1889: Peresmian Menara Eiffel, Ikon Prancis yang Dianggap Jelek dan Nyaris Dibongkar"
Post a Comment