Belum lama ini para ahli dari Natural History Museum, Berlin, Jerman, telah menemukan spesies ular baru yang hidup tersembunyi di hutan yang selalu hijau di Guinea dan Liberia (Afrika Barat). Temuan ini disebut mampu membunuh dengan memasukkan racun ke dalam tubuh mangsa atau musuhnya tanpa harus membuka mulut.
Ini adalah keterampilan unik yang hanya dimiliki oleh ular stiletto. Binatang berbisa ini mempunyai taring panjang yang dapat menempel dan keluar dari sudut mulut mereka, sehingga memungkinkan makhluk tersebut untuk menusukkan bisa melalui sisi pinggir mulut tanpa diketahui predator.
Para ilmuwan menyebut, untuk mengambil dan meletakkan ular stiletto membutuhkan trik khusus. Ketika para peneliti pertama kali menemukan spesies nokturnal Liberia ini, merayap di sepanjang lereng gelap hutan yang hijau, mereka mencoba untuk menerapkan cara umum saat memegang ular: mencengkeram kepala bagian belakang dengan jari-jari tangan.
Namun itu ternyata bukan ide terbaik. "Dengan posisi ini, ular tersebut berulang kali mencoba menyerang," tulis para penulis, seperti dikutip dari Science Alert.
"Entah itu mencoba bergerak perlahan menjauh dari pengamatan manusia atau tiba-tiba melilit dan melingkar, mirip dengan ular serigala dari genus Lycophidion," imbuh mereka.
Racun ular stiletto berpotensi sitotoksik atau merusak sel, menyebabkan nyeri hebat, bengkak, melepuh, dan bahkan kerusakan jaringan besar. Tanpa racun pun, korban bahkan dapat kehilangan jari mereka atau diamputasi.
Tim peneliti lalu melanjutkan untuk mengumpulkan dua spesimen lagi, yang ditemukan di antara perkebunan kopi dan pisang di Guinea tenggara, berjarak sekitar 27 kilometer (16,7 mil) dari tempat riset pertama.
Secara bersamaan, ketiga spesimen digambarkan oleh para peneliti sebagai ular bertubuh ramping, dengan badan yang cukup kuat dan kepala bulat. Spesies baru ini kemudian diberi nama Atractaspis branchi atau ular stiletto Branch.
Untuk sekarang, ketiga spesies digabungkan dengan setidaknya 21 ular stiletto lain yang umum diketahui. Faktanya, para peneliti berpikir ular stiletto Branch sebenarnya adalah endemik hutan hujan Guinea bagian atas (Upper Guinea).
Penemuan ini menunjukkan bahwa wilayah tersebut merupakan pusat keanekaragaman hayati yang kaya dan endemik.
"Masih diperlukan survei lebih lanjut untuk mengetahui kisaran spesies ular baru, dan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang kebutuhan ekologis dan sifat biologisnya," tulis para penulis.
Makalah ini telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah Zoosystematics and Evolution.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2HF2D7YBagikan Berita Ini
0 Response to "Ahli Ungkap Alasan Mengapa Ular Tidak Mati Oleh Racunnya Sendiri"
Post a Comment