Search

Di Balik Heboh Eksodus Warga Ponorogo ke Malang karena Isu Kiamat

Liputan6.com, Malang - Puluhan warga Desa Bandegan, Ponorogo, Jawa Timur, ‘hijrah’ ke Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Falahil Mubtadin di Desa Sukosari, Kecamatan Kasembon, Malang. Jadi heboh lantaran ditiupkan isu mereka berlindung dari kiamat yang sudah dekat.

Tidak hanya warga Ponorogo saja yang pindah bermukim di ponpes asuhan Muhammad Romli atau Gus Romli itu. Banyak juga warga dari berbagai daerah seperti dari Jember, Banyuwangi, Lampung dan lainnya. Namun, isu berlindung dari kiamat dipastikan bohong.

Gus Romli, pengasuh ponpes menyatakan, pengajian kajian ini adalah Thoriqoh Amaliah Asholihah dengan jamaah shalawatnya bernama Mulyo Sugih Ampuh Asal Sendiko Dawuh (MUSA AS). Maknanya, ketaatan pada ulama setelah taat pada Allah dan rasulnya.

“Bukan berarti pengikut Nabi Musa, istilah saja. Ini pengajian khusus dengan jamaah selain dengan santri saya sendiri. Isinya ya dzikir, tahlil, tahmid,” kata Gus Romli di Malang, Kamis, 14 Maret 2019.

Jamaah khusus pengajian ini banyak yang datang dari berbagai daerah, terutama jika sudah masuk Rajab, Syaban sampai Ramadan dalam kalender Islam. Memiliki program tri wulan, jamaah luar bermukim di dalam pondok. Program sudah berlangsung sejak 3 tahun ini.

“Mendekatkan diri para Allah menyongsong meteor, salah satu dari 10 tanda kiamat. Jadi, bukan (berlindung dari) kiamat,” ujarnya.

Maksudnya, dari 10 tanda kiamat itu salah satunya adalah hantaman hujan meteor. Ia pun mengutip Al-Quran ayat Ad-Dukhan 10-11 sebagai pedoman. Materi pengajian ini layaknya pengajian beberapa ustaz yang diunggah di laman video berbagi di internet.

“Kita sudah harus waspada. Berdasar hadis akhir zaman yang disebutkan rasul, tanda munculnya dazal itu keringnya Tiberiaz di Israel. Kalau dilihat di internet, itu sudah kering,” papar Romli.

Ia merujuk pada sebuah sumber, puncak kekeringan itu diperkirakan terjadi pada 2022-2023. Romli merujuk pada hadis yang menyatakan 3 tahun sebelum kekeringan itu, akan terjadi kemarau panjang tak ada makanan dan minuman secara bertahap. Seluruhnya tanda kiamat.

“Kalau itu diambil, maka jadinya 2019 ini kita harus sudah waspada,” ucap dia.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2HmXn9J

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Di Balik Heboh Eksodus Warga Ponorogo ke Malang karena Isu Kiamat"

Post a Comment

Powered by Blogger.