Search

Ketika Fenomena Halo Matahari di Aceh Jadi Pertanda Pemenang Pilpres 2019

Terlepas dari komentar warganet yang beragam, Stasiun Klimatologi Aceh Besar punya penjelasan spesifik mengenai halo matahari. Fenomena ini tidak terjadi hanya pada matahari, tetapi juga bulan.

"Disebut juga nimbus, icebow, atau gloriole. Ada berbagai macam halo, tetapi umumnya halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus, biasanya cirrostratus, yang dingin yang berada 5–10 kilometer atau 3–6 mil di lapisan atas troposfer," terang Kepala Stasiun Klimatologi Aceh Besar, Wahyudin, kepada Liputan6.com, Selasa sore, 12 Maret 2019.

Halo matahari bergantung pada bentuk dan arah kristal es yang direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es berbentuk batang atau prisma. Ini kemudian, menyebabkan sinar matahari terpecah dalam beberapa warna karena efek dispersi udara yang dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti pada pelangi.

Halo matahari kadang muncul di dekat permukaan bumi, ketika ada kristal es yang disebut debu berlian. Kejadian ini dapat terjadi pada cuaca yang sangat dingin, ketika kristal es terbentuk di dekat permukaan dan memantulkan cahaya.

"Sebelum ilmu meteorologi dikembangkan. Fenomena ini digunakan sebagai sarana prakiraan cuaca," kata Wahyudin menanggapi ada sejumlah komentar warganet yang menyebut fenomena halo matahari pertanda muncul musim panas.

Simak video pilihan berikut ini:

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping https://ift.tt/2XQqtmV

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ketika Fenomena Halo Matahari di Aceh Jadi Pertanda Pemenang Pilpres 2019"

Post a Comment

Powered by Blogger.