Liputan6.com, Bagdad - Menurut beberapa pengamat, ISIS telah kehilangan semua wilayah yang pernah dikuasainya di Irak dan Suriah, tetapi bayangan pengaruh pemimpinnya diperkirakan masih meluas.
Dengan tawaran hadiah senilai US$ 25 juta (setara Rp 357 miliar), pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi adalah orang yang paling dicari di dunia, dan bertanggung jawab telah mengarahkan organisasinya bertindak kejam, seperti melakukan pembantaian massal pada lawan dan menginspirasi serangan teror ke banyak tempat di dunia.
Meskipun banyak klaim tentang kematiannya dalam beberapa tahun terakhir, keberadaan al-Baghdadi tetap menjadi misteri, demikian sebagaimana dikutip dari Military Times pada Minggu (24/3/2019).
Dia muncul di depan umum hanya sekali pada 2014. Sejak itu, banyak pembantu utamanya telah terbunuh, sebagian besar dalam serangan udara koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Sosok al-Baghdadi adalah salah satu dari beberapa komandan senior ISIS yang masih bebas, setelah dua tahun terakhir semakin kehilangan wilayah kekuasannya, hingga ke titik kecil di lembah Sungai Eufrat.
Kantong terakhir ISIS, di desa timur Baghouz, dinyatakan telah dibebaskan pada Sabtu 23 Maret, setelah beberapa pekan pertempuran.
Selama pengepungan, warga sipil mengalir keluar dari kantong pertahanan ISIS dan menyerah. Mereka yang mengangkat bendera putih diperkirakan berjumlah lebih dari 30.000 orang, sebagian besar keluarga ISIS. Namun belum ada tanda-tanda keberadaan al-Baghdadi.
"Koalisi tidak menahannya, dan kami pun tidak tahu di mana dia berada," kata juru bicara koalisi yang dipimpin AS, Sean Ryan kepada kantor berita Associated Press.
Mohammed Kheder, salah satu pendiri kelompok Sound and Picture yang mendokumentasikan ISIS, mengatakan bahwa terakhir kali al-Baghdadi ditemukan di daerah itu sekitar 15 bulan lalu, mengutip sumber-sumber di lapangan dan kesaksian orang-orang yang meninggalkan daerah tersebut.
Dalam unggahan di Twitter, tim Kheder mengatakan tidak dapat mengesampingkan kemungkinan al-Baghdadi ditahan sejak lama. "terutama karena banyak serangan udara dan operasi malam AS, yang menargetkan para pemimpin ISIS di sepanjang perbatasan Irak, belum diungkapkan oleh koalisi."
Al-Baghdadi Diyakini Bersembunyi
Para pejabat intelijen Irak yakin al-Baghdadi bersembunyi di suatu tempat di padang pasir yang membentang melintasi perbatasan Suriah-Irak, menggunakan terowongan untuk bergerak.
"Dia tidak menggunakan peralatan komunikasi atau internet untuk menghindari deteksi oleh pesawat koalisi," kata seorang pejabat intelijen senior.
Pejabat lain, seorang kolonel, mengatakan AS baru-baru ini menargetkan beberapa orang terdekat al-Baghdadi, termasuk pengawal pribadinya Khaled al-Saudi --dikenal sebagai Khallad-- yang tewas pekan lalu di dekat daerah al-Baaj di sepanjang perbatasan Irak-Suriah.
Istri Khallad ditangkap. Seorang pembantu yang dekat dengan al-Baghdadi juga baru-baru ini terbunuh dan istrinya ditangkap, kata sang kolonel, menambahkan bahwa AS percaya target tersebut akan segera membawa mereka ke al-Baghdadi.
Kedua pejabat berbicara dengan syarat anonim untuk berbagi informasi intelijen di atas.
Simak video pilihan berikut:
Sekitar 30 komandan teroris dan 300 prajurit ISIS juga dikabarkan ikut tewas.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Meski ISIS Kalah Telak, Namun Pengaruh Pemimpinnya Diyakini Belum Lenyap"
Post a Comment