Di bawah komando Kapten J. Cass Mason, Sultana angkat sauh dari St. Louis pada 13 April 1865, menuju New Orleans. Dua hari kemudian, kapal itu bersandar di Cairo, Illinois. Saat itulah terdengar kabar bahwa Presiden Abraham Lincoln tewas ditembak di Ford's Theater.
Sang nakhoda pun berlayar menuju selatan untuk menyebarkan berita itu. Jaringan telegraf ke pihak Selatan terputus kala itu.
Di tengah perjalanan, ia didekati petinggi Vicksburg, Mississippi Letkol Reuben Hatch dan diminta memulangkan tawanan, orang-orang Uni yang ditahan pihak Konfederasi. Jumlahnya 1.400 orang. Mason yang tak punya melihatnya sebagai tawaran menggiurkan.
Di tengah jalan, salah satu mesin uap bocor. Mason dan kepala mekanik kapal memerintahkan para teknisi melakukan 'perbaikan sementara'. "Waktu adalah uang," begitu alasannya.
Entah bagaimana, tahanan yang diangkut Sultana makin bertambah. Jumlahnya mencapai 2.100 orang -- dijejalkan di seluruh jengkal kapal, itu belum termasuk para awak. Kebanyakan para bekas tawanan dalam kondisi lemah dan sakit akibat perlakuan di kamp Konfederasi.
Kapal makin berat oleh muatan 120 ton gula dan batu bara yang diambil di tengah perjalanan menuju utara. Saking penuhnya, geladak mulai berderit dan melorot. Balok kayu yang berat akhirnya digunakan sebagai penyangga.
Malangnya, Sungai Mississipi yang dilintasi sedang tak ramah kala itu. Banjir musim semi sedang melanda. Kapal makin oleng dan reyot. Akhirnya pada pukul 02.00, 27 April 1865, saat Sultana hanya berjaral 7 mil dari Memphis, tungku uap meledak.
Mereka yang selamat dari ledakan luar biasa panik, terjun ke air, berusaha menyelamatkan diri dari kapal yang terbakar. Namun, kondisi yang lemah membuat tenaga terkuras. Orang-orang mendekat satu sama lain. Lalu tenggelam bersama.
Hanya sedikit yang berhasil diselamatkan kapal uap Bostona II yang melintas di lokasi kejadian sejam kemudian, dalam pelayaran perdananya. Sementara, puluhan orang, dengan mengerahkan segala daya, berhasil mencapai tepi daratan Memphis.
Sebanyak 700 orang lolos dari kapal. Mayoritas menderita luka bakar yang mengerikan. Dan tak semua bertahan hidup, 200 di antaranya meninggal di ambin rumah sakit.
from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2XSsluDBagikan Berita Ini
0 Response to "27-4-1865: Tragedi Kapal Sultana yang Jadi Bencana Maritim Terbesar AS"
Post a Comment