Search

7-4-1832: Kisah Nyata Pria yang Menjual Istrinya

Liputan6.com, London - Kebiasaan aneh berlangsung pada akhir Abad ke-18 dan pertengahan Abad ke-19 di Inggris: penjualan istri (wife-selling).

Sejumlah pria membawa pasangannya -- tak jarang dengan tali kekang di leher atau pinggang -- ke pasar, kedai minuman, atau pasar malam untuk dijual.

Kala itu, praktik yang kini kontroversial tersebut dianggap tontonan menarik, bahkan ramai diberitakan di surat kabar. Antara tahun 1780 hingga 1850, setidaknya ada 300 istri yang 'dijual'.

Seperti yang terjadi pada Sabtu 7 April 1832. Seorang petani bernama Joseph Thompson menawarkan istri yang baru dinikahinya selama tiga tahun.

Perempuan itu berpenampilan rapi, bersemangat, dan berperawakan sehat. Usianya masih muda, kurang dari 22 tahun.

Seperti dikabarkan surat kabar lawas InggrisLancaster Herald, yang dikutip dari situs onthisday.com, pasangan itu belum punya anak. Sejumlah perselisihan keluarga membuat keduanya bersepakat pisah.

Seorang pelayan kemudian dikirim untuk berkeliling, menyampaikan pengumuman bahwa penjualan istri akan dimulai pada pukul 12.00. Ribuan orang datang ke lokasi yang disebut.

Perempuan yang dijadikan objek itu muncul di tengah kerumunan. Ia berdiri di atas kursi kayu ek, dengan tali berbahan jerami yang melingkar di lehernya. Wajahnya dirias, bajunya bergaya country yang dianggap modis kala itu.

Suaminya kemudian bicara. "Tuan-tuan, aku ingin mengajak Anda melihat istriku, Mary Ann Thompson. Aku berniat menjualnya ke penawar tertinggi. Itu adalah keinginannya, juga keinginanku," kata Joseph Thompson.

Di depan kerumunan orang, Joseph Thompson kemudian merendahkan sang istri, membeberkan apa yang ia sebut sebagai sisi gelap perempuan tersebut, menyamakannya dengan 'wabah'. Olok-olok itu disambut tawa mereka yang mendengarnya.

"Tapi, ia juga punya sisi terang dan baik," kata Joseph Thompson. "Ia bisa membaca novel dan memerah sapi...."

Pria itu menambahkan, istrinya juga bisa bisa membuat mentega, memarahi pelayan, menyanyi, membuat racikan minuman rum, gin, atau wiski. "Maka dari itu, aku menawarkan dia, dengan segala kesempurnaan dan ketidaksempurnaan, untuk 50 shilling."

Tawar-menawar kemudian berlangsung selama satu atau dua jam. Pemenang lelang adalah Henry Mears, seorang pensiunan, yang membayar dengan 20 shilling dan anjing jenis Newfoundland miliknya.

Mary Ann Thompson dan pasangan barunya itu kemudian segera meninggalkan kota bersama-sama, ditengah sorak-sorai banyak orang. Keduanya tampak senang.

Joseph Thompson kemudian memasang tali yang telah dilepas dari leher istrinya ke anjing Newfoundland yang baru di dapatkannya. Ia kemudian menghabiskan sisa hari itu dengan minum-minum di bar terdekat.

Ada alasan di balik kebiasaan aneh tersebut. Yakni, biaya perceraian yang sangat mahal. Praktik wife-selling dijadikan alternatif berpisah bagi warga kelas bawah di Inggris.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2I5C78z

Bagikan Berita Ini

0 Response to "7-4-1832: Kisah Nyata Pria yang Menjual Istrinya"

Post a Comment

Powered by Blogger.