Search

Kisah Ayah Korbankan Nyawa demi Sang Anak Saat Banjir Bandang di Pemalang

Ia berupaya menggapai anaknya yang terseret arus. Namun, ganasnya banjir bandang tak sepadan dengan kekuatan Tarno. Dia justru turut tenggelam bersama anak dan empat rekannya.

"Kebetulan ada orangtua satu yang mau menolong anaknya, yang namanya Tarno, tapi malah ikut terbawa arus juga, meninggal dunia," ucap Kepala pelaksana harian BPBD Pemalang, Wismo, Rabu malam.

Pencarian pun langsung digelar oleh tim SAR gabungan. Basarnas, tim BPBD, relawan dan masyarakat Beluk berjibaku mencari korban tenggelam.

Jenazah Iis adalah yang kali pertama ditemukan oleh tim SAR. Jasadnya ditemukan sekitar pukul 16.30 WIB.

Tak lama kemudian, Tarno, sang ayah ditemukan. Namun, ia pun ditemukan tak bernyawa sekitar pukul 17.15 WIB.

"Ditemukan dalam kondisi MD dan telah diserahkan pada pihak keluarga," kata Wismo saat dihubungi Liputan6.com.

Tim SAR gabungan kini fokus pada pencarian empat korban yang belum ditemukan. Keempat korban tersebut yakni, Tendi bin Teguh (11), Fatir Bin Arla (12), Rahma bin Wawa (11), dan Diki (11). Korban adalah warga Beluk Kecamatan Belik, Pemalang.

Nyaris seluruh warga Beluk juga terlibat dalam pencarian ini. Mereka menyusuri sungai hingga bendungan yang berjarak kisaran tiga kilometer dari lokasi bencana.

"Ada kemungkinan korban hanyut sampai ke bendungan," dia mengungkapkan.

Rencananya, jika seluruh korban tak ditemukan Rabu malam, pencarian akan dilanjutkan pada Kamis pagi. Dalam kondisi terang dan debit sungai yang turun, pencarian diperkirakan akan lebih mudah dilakukan.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2XCfyfq

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Kisah Ayah Korbankan Nyawa demi Sang Anak Saat Banjir Bandang di Pemalang"

Post a Comment

Powered by Blogger.