Search

Kisah Sedih di Minggu Palma dari Peter Neles Tebay Sang Juru Damai Papua

Sosok Pater Neles Tebay dikenal selalu ceria dan pendengar yang baik bagi semua orang, kini telah tiada. Imam praja yang dikenal setia, sabar dan sederhana, lahir di Moanemani, Kabupaten Dogiyai, 13 Februari 1964.

Neles Tebay juga dikenal sebagai pencetus gagasan dialog Jakarta-Papua yang didengungkan sejak 2010. Gagasan dialog ini terus didengungkan sampai hari ini. Pada dasarnya ide dialog Jakarta-Papua harus dilakukan untuk mencari tau akar masalah yang terjadi di Papua.

Tahun 2017, Pater Neles sempat dipanggil oleh Presiden Joko Widodo, untuk memfasilitasi dan menunjuk tokoh siapa saja yang bisa diajak dalam dialog itu.

"Tapi sampai hari ini, dialog ini juga belum terwujud. Indonesia telah kehilangan sosok pemersatu bangsa. Sebenarnya ini juga kegagalan pemerintah Indonesia dalam melaksanakan gagasan luar biasa untuk dialog Jakarta-Papua," jelas Pater Jonga.

Kini, dua tokoh penting untuk dialog Jakarta-Papua sudah tiada. Pertama untuk tokoh Jakarta, telah kehilangan Muridan S. Widjojo yang telah meninggal dunia pada 2014. Kemudian, Pater Neles Tebay, sebagai tokoh Papua dalam ide dialog Jakarta-Papua telah meninggal, Minggu (14/4/2019), sekitar pukul 12.15 WIT di Rumah Sakit Carolus Jakarta.

Pater Neles sebagai tokoh spiritual di Papua dan seorang dosen ahli yang melahirkan banyak pemimpin gereje katolik di Papua dikenal bukan hanya saja sebagai Imam Katolik, tetapi juga dikenal sebagai seseorang yang memiliki sifat rendah hati, serta selalu menerima semua pikiran dan kritikan orang lain. Bukan hanya itu saja, Pater Neles Tebay juga dikenal sebagai penulis hebat.

Pernah sebagai penulis di surat kabar Kompas, Suara Pembaruan, The Jakarta Post, dan Tifa Papua. Pater yang dikenal humoris ini pun banyak menulis buku. Jurnalis Senior, Nethy Dharma Somba mengenal pater Neles sebagai seorang sahabat, guru, dan kakak yang baik.

"Kami biasa bertukar pikiran bersama. Kadang lewat telepon, kadang juga kami baku janji untuk bertemu, sekedar cerita lepas atau cerita hal yang lebih serius. Saya banyak belajar dari beliau. Selamat jalan, Pater," ujar Nethy yang mengenal sosok Pater Neles sejak 2001.

Jenazah Pater Neles Senin (15/4/2019), tiba di Jayapura dan rencananya diantar oleh Wakil Uskup Jakarta dan akan diinapkan dua malam di Sekolah Tinggi Fajar Timur Padangbulan, sebelum dimakamkan di Timika, atas kesepakatan keluarga besar Pater Neles.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2GqvLh9

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kisah Sedih di Minggu Palma dari Peter Neles Tebay Sang Juru Damai Papua"

Post a Comment

Powered by Blogger.