:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2780731/original/085392400_1555460785-IMG_20190416_214128.jpg)
Liputan6.com, Garut - Sambil mendinginkan tensi politik dalam negeri yang tengah menghangat menjelang pencoblosan, tidak ada salahnya nyaneut dulu di cafe khusus teh di Garut, Jawa Barat yang satu ini.
Fikiran yang tenang dengan suasana hati tenang, merupakan dambaan setiap insan, untuk mencurahkan seluruh isi hatinya, tak terkecuali memberikan pilihan untuk menentukan nasib bangsa, melalui ihtiar politik saat ini.
Nyaneut atau ngeteh dalam keadaan hangat, merupakan tradisi leluhur masyarakat Indonesia sejak dulu, kebiasaan yang diturunkan secara turun temurun itu, merupakan berkah dari melimpahnya teh sebagai hasil bumi nusantara sejak lama.
Di tangan pengusaha kuliner Garut yang satu ini, kebiasaan itu tengah dirintis menjadi gaya hidup baru generasi milenial. Dengan optimis, ia menjajakan makanan lokal dengan style anak muda saat ini, yang lebih sehat.
"Sayang jika kekayaan lokal ini tidak bisa dinikmati generasi muda saat ini, " ujar Dasep Badrussalam, dalam obrolan hangatnya dengan Liputan6.com, di Kafe Nyaneut, Selasa (16/4/2019).
Menggunakan area kafe pelatan jalan Cimanuk Jayaraga, yang merupakan salah satu lokasi tongkrongan anak muda Garut saat ini, Dasep nampak bersemangat menyajikan ragam menu teh nya. "Silahkan white tea nya dicoba, ini terbaik dunia loh," ujar dia menyapa dengan hangat dan ramah.
Menurut Dasep, keinginan mengenalkan budaya Nyaneut sudah digagas dalam satu dekade terakhir, berawal dari mimpinya membangun desa di wilayah Cigedug, kecamatan Cigedug.
Ia mulai mengenalkan kegiatan itu dalam sebuah event resmi kebudayaan lokal masyarakat khas Garut. Tak ketinggalan beberapa kegiatan budaya lokal ia sisipkan dalam kemasan even nyaneut tersebut. "Sampai saat ini evet nyaneut masih ada, di sini kami hanya mencari jati diri saja," ujar dia sedikit meyakinkan.
Mengenakan dandanan kaos oblong plus topi caping generasi muda, yang menjadi ciri khasnya, tangan kekarnya nampak telaten melayani seluruh pesanan teh yang diminta pengunjung. Sesekali, nampak terlontar guyonan khas sunda dari mulutnya. "Biar suasana semakin hangat bang," ujar dia sambil tersenyum.
Ada beberapa varian nyaneut yang ia tawarkan, mulai green tea, black tea, fruit sheker tea, moctail dragon tea, cinnamon black tea, hingga teh 'celegeung' yang paling banyak dipilih pengunjung saat ini. "Ada juga teh varian rasa buah dan bunga," ujar dia menjabarkan.
Dalam penyajian teh yang ia jual, dauh teh sengaja dipilih dari pucuk teh berkualitas yang dipilih langsung dari perkebunan teh Cikajang. Area itu, sejak jaman Belanda dikenal sebagai gudangnya teh hijau unggulan. "Soal rasa silahkan berani dicoba," ujar dia menawarkan diri.
* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini
from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2DhlLWyBagikan Berita Ini
0 Response to "Menanti Quick Count Sambil Nyaneut Teh Garut"
Post a Comment