Search

Misteri Temuan Fosil Paus Berkaki Empat di Laut Peru

Sebelumnya, sebuah situs yang berisi fosil hewan purba ditemukan oleh tim peneliti dari dua universitas ternama dunia. Situs yang dimaksud bernama Tanis di Hell Creek Formation, North Dakota AS sebagaimana diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences pada Senin, 1 April 2019.

Dari situs itu, para ahli paleontologi dari University of Kansas dan University of Michigan menemukan bukti bahwa asteroid yang menghantam bumi pada 65 juta tahun yang lalu, telah menyebabkan kepunahan dinosaurus.

Bukti yang ditemukan berupa fosil hewan dan ikan purba. Tidak hanya itu, tim peneliti juga menemukan fosil lain seperti kumpulan ikan air tawar, vertebrata darat, pohon, ranting, amon laut, dan makhluk lainnya. Keseluruhan temuan dianalisis merupakan dampak dari gelombang besar seperti tsunami atau semburan seismik (ejacta) seperti batu, pasir halus, dan butiran kaca kecil.

Meski demikian, para peneliti tersebut yakin bahwa ejacta adalah penyebabnya.

"Tsunami membutuhkan waktu setidaknya 17 jam atau lebih untuk mencapai lokasi, namun gelombang seismik akan mencapai situs itu hanya dalam puluhan menit," kata Robert DePalma, penulis utama riset tersebut, seperti dikutip dari CNN pada Selasa 2 April 2019.

DePalma mengatakan bahwa tidak ada situs lain yang memiliki catatan seperti itu. Adapun hewan dan tumbuhan purba yang fosilnya ditemukan, telah musnah akibat gelombang besar tersebut.

"Seperti gempa Tohoku 2011 di Jepang, goncangan seismik dapat menyebabkan lonjakan jauh dari pusat gempa," tutur DePalma memberikan contoh gelombang seismik.

"Dalam kasus Tohoku, (gempa) memicu sebuah gelombang yang terjadi 5.000 mil dari Norwegia, 30 menit pasca-kejadian," imbuhnya.

"Tidak ada yang sama setelah dampak (gelombang seismik) itu. Planet ini menjadi tempat tinggal mamalia, alih-alih dinosaurus," lanjutnya. Dalam riset yang ia tulis juga disebutkan bahwa fenomena jatuhnya asteroid ke bumi telah menghilangkan 75 persen spesies hewan dan tumbuhan di planet ini.

Meski demikian, fosil ditemukan dalam bentuk yang relatif sempurna akibat sedimentasi yang berlangsung cepat.

"Sedimentasi terjadi begitu cepat, semuanya terjaga dalam tiga dimesi - fosil-fosil itu tidak rusak," kata David Burnham, bagian dari tim peneliti.

"Mereka (hewan-hewan purba) telah terbunuh secara tiba-tiba karena air yang runtuh seperti longsoran salju," imbuhnya.

Harta Karun Paleontologi

Sementara itu, menanggapi hasil kerja timnya, Phil Manning, seorang ahli paleontologi dari University of Manchester mengatakan temuan tersebut sebagai harta karun geologis dan paleontologi yang langka. Ia juga menegaskan kembali bahwa sejumlah fosil yang ditemukan, merupakan bukti punahnya organisme besar termasuk dinosaurus, akibat asteroid yang jatuh dan telah menciptakan kawah Chicxulub di Meksiko.

"Penafsuran geologis tampaknya sangat kredibel bagi saya, dan fosil ikan menjadi bukti terjadinya bencana di dekat kawah asteroid (Chicxulub)," tutur Manning.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2K8Y6gR

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Misteri Temuan Fosil Paus Berkaki Empat di Laut Peru"

Post a Comment

Powered by Blogger.