Search

Nostalgia Awal Jokowi Terjun Dunia Politik

David mengungkapkan, setelah semua sepakat mendukung Jokowi maju dalam Pilkada Solo 2005, pertanyaan muncul mengenai kendaraan politik yang akan dipakai Jokowi untuk maju sebagai calon wali kota. Pasalnya, Jokowi selama menjadi pengusaha tidak terlibat dalam kegiatan partai politik, apalagi menjadi pengurus partai.

Alhasil, Jokowi bersama dengan teman pengusaha mebel langsung melakukan pemetaan kekuatan partai politik yang ada di Solo. "Melihat kenyataannya di Solo yang paling besar itu PDIP waktu itu hampir 50 persen. Terus parpol di luar PDIP itu tidak seberapa porsinya, cuma ada beberapa yang domiman seperti PAN, PKS, PKB dan lain sebagainya," sebutnya.

Selanjutnya, Jokowi dan tim mulai melakukan penjajakan dan lobi politik kepada partai politik seperti PAN dan PKS. Singkat cerita, akhirnya dua partai itu setuju untuk mengusung Jokowi sebagai calon wali kota. Meski demikian muncul masalah karena posisi untuk calon wakil wali kota ternyata dua partai itu saling berebut untuk mendudukkan kadernya sebagai pasangan Jokowi.

"Kedua partai itu bisa menerima figur Pak Jokowi sebagai calon wali kota karena dianggap layak. Apalagi saat itu sebagai partai baru belum memiliki figur. Dari pembicaraan itu sampai mengerucut ke wakil, tapi akhirnya penentuan calon wakil itu gagal karena tidak ada titik temu," tutur dia.

Dengan kondisi yang tidak menentu serta terombang-ambing tidak mendapatkan kepastian, akhirnya menurut David, muncul tawaran dari PDIP yang notabene sebagai partai paling berkuasa di Solo. 

Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu menginginkan Jokowi untuk mendapuk calon wali kota. Sementara itu, posisi calon wakil ketua diisi kader yang juga Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.

"Sedangkan dari PDIP menawarkan Pak Rudy (sapaan Ketua DPC PDIP Solo) sebagai calon wakilnya. Itu sebuah tawaran yang luar biasa. Artinya sebuah bargaining yang cukup baik. Akhirnya, pasangan Pak Jokowi dan Pak Udy ini masuk dan direstui oleh Bu Mega," kata dia bangga.

Dalam pertarungan Pilkada Solo 2005, pasangan Jokowi-FX Hadi Rudyatmo unggul dalam perolehan suara. Dua lawan pasangan dalam Pilkada itu juga berasal dari kalangan pengusaha, yakni pengusaha Achmad Purnomo-Istar Yuliadi yang diusung PAN dan pengusaha Hardono-Dipokusumo yang didukung Partai Golkar, Demokrat dan PKS.

Sedangkan satu calon wali kota lainnya adalan mantan Wali Kota Solo sebelumnya Slamet Suryanto. "Alhamdulillah pada Pilkada itu Pak Jokowi yang berpasangan dengan Pak Rudy itu berhasil menang," ucapnya semringah.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2Uvs7MJ

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Nostalgia Awal Jokowi Terjun Dunia Politik"

Post a Comment

Powered by Blogger.