Search

Studi: Pola Makan Buruk Bunuh Lebih Banyak Orang di Dunia daripada Rokok

Liputan6.com, Seattle - Menurut sebuah penelitian ilmiah terbaru di bidang gizi pangan, pola makan tidak sehat bertanggung jawab atas 11 juta kematian yang dapat dicegah secara global per tahunnya.

Laporan tersebut menyerukan tentang pentingnya perubahan global dalam kebijakan mempromosikan sayuran, buah, kacang-kacangan, dan tumbuhan polong, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Kamis (4/4/2019).

Penelitian ini adalah bagian dari studi Global tentang Beban Penyakit oleh Institute of Health Metrics and Evaluation (IHME) di Seattle, Amerika Serikat (AS), yang diterbitkan dalam jurnal medis Lancet.

Serangan jantung dan stroke adalah penyebab utama kematian terkait pola makan, diikuti oleh kanker dan diabetes tipe 2, kata para peneliti.

Studi ini menemukan bahwa makan dan minum secara lebih baik dapat mencegah satu dari lima penyebab kematian utama di seluruh dunia.

Meskipun bervariasi dari satu negara ke negara lain, menyantap terlalu sedikit buah dan sayuran, tetapi memiliki konsumsi natrium (garam) yang tinggi, menyumbang setengah dari seluruh penyebab kematian yang disebabkan oleh pola makan.

"Temuan kami menunjukkan bahwa pola makan suboptimal bertanggung jawab atas lebih banyak kematian daripada risiko lainnya secara global, termasuk merokok. Hal ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan pola makan manusia di seluruh dunia," catat mereka.

Lebih Baik Mempromosikan Pilihan Baik

Daripada mencoba membujuk orang untuk mengurangi gula, garam dan lemak, yang telah menjadi "fokus utama dari perdebatan kebijakan pola makan dalam dua dekade terakhir", akan lebih baik untuk mempromosikan pilihan yang sehat, kata mereka.

"Umumnya dalam kehidupan nyata orang melakukan substitusi. Ketika mereka meningkatkan konsumsi sesuatu, mereka mengurangi konsumsi hal-hal lain," kata Dr Ashkan Afshin dari IHME.

Menurut Afshin, negara-negara di kawasan Mediterania memiliki konsumsi tinggi pada buah, sayur, kacang-kacangan, dan tanaman polong.

"Tetapi tidak ada negara yang memiliki tingkat konsumsi optimal terhadap semua makanan sehat. Bahkan di negara-negara yang menganut pola makan Mediterania, tidak sedikit komposisi asupannya jauh dari kata optimal," jelas Afshin.

Simak video pilihan berikut:

Bukan cuma kopi yang tidak disarankan untuk diminum sebelum tidur.Konsumsi jus buah dan sayur pun juga tidak disarankan sebelum tidur.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping https://ift.tt/2G0a2xk

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Studi: Pola Makan Buruk Bunuh Lebih Banyak Orang di Dunia daripada Rokok"

Post a Comment

Powered by Blogger.