Search

Lebih dari Seabad Disita, Jerman Kembalikan Artefak Berusia 500 Tahun ke Namibia

Liputan6.com, Berlin - Pemerintah Jerman dikabarkan tengah mengatur pengembalian sebuah artefak Abad ke-15 yang dikenal sebagai Stone Cross, atau Batu Salib, kepada masyarakat Namibia.

Menteri Kebudayaa dan Media Jerman Monica Gruetters mengatakan pada Jumat 17 Mei, bahwa kebijakan itu menunjukkan komitmen Berlin untuk bertanggungjawab atas sejarah okupansi kolonialnya di wilayah Afrika Barat.

"Sebuah sinyal yang jelas bahwa kita berkomitmen untuk menilai kembali kolonial masa lalu," kata Gruetters pada konferensi pers di Berlin, sebagaimana dikutip dari CNN pada Selasa (21/5/2019).

Artefak setinggi 3,5 meter, yang dibuat oleh penjelajah Portugis Diogo Cão, pertama kali ditempatkan di pantai Namibia pada 1498.

Benda tersebut dibawa ke Jerman pada tahun 1893 setelah Namibia menjadi protektorat --daerah koloni-- kekaisaran Jerman, dan kemudian dipajang di museum sejarah setempat di Berlin.

Batu Salib yang bertuliskan doa dalam bahasa Portugis itu telah menjadi salah satu penanda arah pada peta dunia lama, yang membantu penjelajah Eropa melanjutkan perjalanan menuju Asia Timur Jauh.

Pada Juni 2017, pemerintah Namibia secara resmi meminta pengembaliannya.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Internasional, Sains, Feature, Kisah Inspiratif, Unik, dan Menarik Liputan6 kalo berita gak lengkap buka link di samping http://bit.ly/2w8MGQx

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Lebih dari Seabad Disita, Jerman Kembalikan Artefak Berusia 500 Tahun ke Namibia"

Post a Comment

Powered by Blogger.