Search

Masjid Sokambang, Tempat Istirahat Raja-Raja Sebelum Ziarah ke Makam Leluhur

Liputan6.com, Sumenep - Masjid Sokambang di Desa Kebunagung berada sekitar satu kilometer dari kompleks makam raja-raja Sumenep, Asta Tinggi. Dan lokasinya di antara permukiman padat penduduk di belakang Kantor Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumenep.

Dari luar, bangunan masjid yang dulu bernama Masjid Jami itu terlihat menonjol karena lebih tinggi dari rumah-rumah warga sekitar. Tapi tidak ada papan nama dan informasi yang menunjukkan bahwa tempat itu bersejarah. Yang tampak hanya campuran bangunan tua dan modern dengan menara kecil berjejer.

Ketika memasuki ruang utama masjid, baru tampak sisa-sisa bangunan tua bersejarah yang masih berdiri kokoh. Tembok-tembok dan struktur batu bata besar dengan dua pintu dan pengunci kayu sedikit usang, menyimpan sejarah salah satu masjid tertua di Sumenep itu.

Mimbar tempat imam masjid hanya cukup untuk satu orang. Konon, bangunan itu merupakan tempat persinggahan sementara keluarga raja untuk beristirahat sejenak. Di situ juga keluarga raja beribadah sebelum melanjutkan perjalanan menuju kompleks pemakaman Asta Tinggi.

Kini bangunannya lebih besar dan menjadi masjid. Warga setempat menyebutnya Masjid Sokambang.

"Dulu pernah ada saudagar dari Makkah yang datang dan ingin merenovasi total masjid ini, namun sama pemiliknya tidak diperbolehkan dan hanya boleh menambah beberapa bangunan di luarnya untuk perluasan saja," kata Abdul Karim, Takmir Masjid yang sudah puluhan tahun merawat masjid tersebut, dilansir Antara.

Masjid Sokambang merupakan masjid ketiga yang dibangun kalangan kerajaan di Kabupaten Sumenep. Selain Masjid Lajuh yang dibangun oleh Raja Sumenep ke-21 Kanjeng Pangeran Ario Anggadipa (1626-1644) dan Masjid Agung Sumenep yang dibangun masa Raja Sumenep ke-31 Panembahan Sumolo Asirudin (1779-1811).

Sementara, Masjid Sokambang, menurut literasi yang didapat Abdul Karim dibangun sendiri oleh Sultan Abdurahman Pakunantaningrat kesatu, yang menjabat sebagai adipati atau raja Sumenep ke-32 tahun 1811 hingga 1854.

Menurut cerita dan pitutur orang-orang tua Sumenep, masjid itu memendam banyak cerita mengenai raja-raja kesultanan Sumenep yang akan berziarah ke makam leluhurnya di Asta Tinggi.

"Dulu bahkan ceritanya Sultan juga sering ke masjid ini," kata Kiyai Amiruddin, salah satu tokoh di Desa Kebunagung, dalam siaran laman resmi Pemerintah Kabupaten Sumenep.

Siaran di laman resmi Pemerintah Kabupaten Sumenep juga menyebutkan, masjid yang dibangun putra Panembahan Sumolo itu dulu biasa digunakan untuk mempelajari kitab-kitab agama klasik. Ulama yang tercatat pernah mengajar antara lain Kyai Anjuk dan Kiyai Bayanullah.

Di kalangan keluarga keraton Sumenep, ada cerita mengenai Raden Ario Abdul Ghani Atmowijoyo, bangsawan Sumenep, yang selalu menyempatkan ke Masjid Sokambang untuk shalat sebelum ziarah ke Asta Tinggi.

Let's block ads! (Why?)

from Berita Daerah dan Peristiwa Regional Indonesia Terbaru kalo berita gak lengkap buka link disamping http://bit.ly/2E3YO9L

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Masjid Sokambang, Tempat Istirahat Raja-Raja Sebelum Ziarah ke Makam Leluhur"

Post a Comment

Powered by Blogger.